Gibran Sang Kuda Hitam Debat Cawapres
Oleh: Holy Adib

Sementara itu, kedua lawan debatnya beberapa kali mengalami kilir lidah.
Dalam menyampaikan visi misi, Gibran tepat waktu. Ia selesai menyampaikan visi misi sebelum tenggat habis.
Ia selalu tepat waktu ketika berbicara dalam tiap kesempatan pada debat itu, termasuk dalam menjawab pertanyaan moderator dan cawapres.
Hal itu berbeda dengan Muhaimin dan Mahfud, yang beberapa kali melewati tenggat ketika berbicara.
Selain berkomunikasi dengan penonton melalui kata-kata, Gibran berkomunikasi dengan menggunakan paralingual, seperti mimik wajah, gerakan mata, gerakan tangan, anggukan kepala, dan gerakan tubuh.
Mimik wajahnya memperlihatkan bahwa ia mencoba untuk berkomunikasi dengan penonton secara aktif.
Mimik wajahnya selaras dengan kata-katanya. Dengan kata lain, mimik wajahnya tidak datar atau pasif.
Gerakan tangannya juga sesuai dengan kata-katanya. Ketika mengucapkan UMKM meningkat, ia menggerakkan tangannya ke atas; sewaktu ia mengatakan menuju Indonesia emas, tangannya mengarah ke depan; saat ia menyebut saya, tangannya menunjuk ke arah dada; ketika ia mengatakan bangunan fisik, tangannya bergerak ke atas dan ke bawah beberapa kali seperti menunjukkan bentuk bangunan fisik yang ia sebut; dan saat mengatakan berani melakukan lompatan, ia menggerakkan tangannya seperti kaki yang melompat.
Salah satu yang mendasari prasangka bahwa Gibran tidak mampu berdebat dan tidak berwawasan adalah lantaran dia beberapa kali irit bicara di muka publik.
- Simak Penilaian Gibran tentang Didit Prabowo, Begini
- Lihat yang Dilakukan Gibran saat Mudik ke Solo, Paten!
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran
- Presiden dan Wapres Salat Id Bersama di Masjid Istiqlal
- Evaluasi Semester I Pemerintahan Prabowo – Gibran, Panca Pratama: Publik Merasa Puas
- Survei Trust Indonesia: Ketidakpuasan Terhadap Kinerja Prabowo-Gibran Sangat Tinggi