Gila! Pemuda 19 Tahun Ngamuk di London, 1 Warga AS Tewas, 5 Terluka
jpnn.com - LONDON - Seorang wanita Amerika Serikat berusia 60 tahun menjadi korban penusukan di Russell Square, di pusat Kota London, Rabu (3/8) waktu setempat. Pelaku yang beraksi dengan pisau dapur, adalah pria 19 tahun keturunan Somalia.
Selain menewaskan wanita AS, lima orang lainnya juga kena tikam, terluka. Pelaku akhirnya dibekuk Polisi Metro London tak lama setelah beraksi. Polisi hanya butuh waktu enam menit untuk melumpuhkannya dengan pistol kejut (stun gun). Kini pelaku menjalani interogasi di Scotland Yard, markas besar Kepolisian Metro London.
Penyelidikan awal menyebutkan, insiden maut tersebut tidak berkaitan dengan terorisme. "Kami yakin ini serangan spontan. Pelaku juga acak saja menyerang para korbannya,” terang Mark Rowley, wakil kepala Kepolisian Metro London.
Hingga kemarin (4/8), polisi tidak menemukan bukti apa pun yang mengarah pada terorisme atau radikalisasi. Pelaku yang tercatat sebagai warga negara Norwegia itu diduga mengalami gangguan mental.
Rowley menyatakan bahwa dua perempuan dan tiga pria yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah menjalani perawatan sebentar, tiga korban luka sudah diperbolehkan pulang.
Sebanyak tiga di antara lima korban luka itu tercatat sebagai warga asing. Yakni, AS, Australia, dan Israel. Sementara itu, sisanya merupakan warga Inggris. Meski sebagian besar korban bukan warga Negeri Ratu Elizabeth II, polisi tetap yakin pelaku tidak menarget mereka. Tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa pelaku adalah pria radikal atau terinspirasi kelompok teroris anti-Barat.
”Saya melihat seorang pria mengejar seorang wanita yang kemudian jatuh ke tanah. Saya kira wanita itu kecopetan. Tapi, tidak lama kemudian, saya melihat polisi dan ambulans serta pemadam kebakaran berdatangan dan wanita yang saya lihat tadi sudah tidak bernyawa,” ungkap Xavery Richert. Turis asal Prancis tersebut menyaksikan seluruh kejadian itu dari hostel tempatnya menginap di kawasan Russell Square.
Wali Kota London Sadiq Khan mereaksi cepat tragedi yang tidak jauh dari British Museum tersebut. ”Kita semua punya peran penting untuk menjadi mata dan telinga bagi polisi dan petugas keamanan dalam upaya mewujudkan London yang aman,” tutur pemimpin 45 tahun itu. Dia mengimbau penduduk London tetap tenang dan tidak mudah percaya pada isu yang tak benar. (afp/reuters/hep/c20/any)
LONDON - Seorang wanita Amerika Serikat berusia 60 tahun menjadi korban penusukan di Russell Square, di pusat Kota London, Rabu (3/8) waktu setempat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer