Gilang Endi Meninggal, Konon Ada Tradisi Pengambilan Senjata saat Diklatsar Menwa
Kegiatan tersebut adalah stelling danlat pukul 21.45 - 22.45 dan kesehatan 22.45 - 23.15.
Hari kedua, Minggu (24/10), panitia membuka kegiatan dengan melakukan senam senjata di Depan BAAPSI Pukul 04.00-05.00 WIB, dilanjutkan isoma pukul 05.00-06.00 WIB.
Berikutnya, mereka mengadakan apel pagi selama 30 menit di Lapangan Voli UNS. Panitia kemudian melakukan mounteneering di Jembatan Jurug pukul 06.30-12.00 WIB.
Wilayah kampus kembali menjadi tempat utama untuk menggelar kegiatan lanjutan pukul 12.00 hingga 00.30 WIB, seperti diklalin, kompas siang, TKK, binjas, jam kakak asuh, apel malam, stelling danki, stelling danton, dan jam kesehatan diselingi isoma.
Belum diketahui pasti bagaimana kronologi kematian Gilang Endi Saputra yang mengikuti kegiatan itu. Namun, polisi menyebut anggota Menwa angkatan 2021 meninggal, Minggu (24/11) sekitar pukul 22.05 WiB.
Sementara itu, Ratmi, salah seorang warga Gendingan Rt 03/Rw 16 Gendingan, Surakarta yang tinggal di belakang Markas Menwa UNS mengaku masih mendengar suara latihan pada Sabtu Pagi hingga Minggu siang.
"Minggu malam sudah enggak. Sabtu malam masih, Minggu siang masih pada latihan. Kalau teriakan, ya, teriakan latihan-latihan begitu, mulai Sabtu pagi sampai Minggu siang. Suaranya seperti tentara latihan," ujcap Ratmi ditemui JPNN.com beberapa waktu lalu.
Presiden BEM FKIP UNS Alqis Bahnan, Selasa (9/11) mengaku sempat mendapat teror dari orang tak dikenal melalui pesan Instagram.
BEM FKIP UNS mengungkapada tradisi pengambilan senjata dalam Diklatsar Menwa sebelum Gilang Endi meninggal.
- Polisi Ungkap Fakta soal Pelaku Carok di Sampang, Kapolri Beri Atensi
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Ini Alasan Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani
- Guru Honorer Supriyani Sangat Sedih Mendengar Dakwaan Penuh Kejanggalan