Gilang Endi Meninggal, Tradisi Mengerikan di Menwa UNS Terungkap
jpnn.com, SOLO - Misteri seputar dugaan tradisi kekerasan dalam kegiatan pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiswa (Diklatsar Menwa) UNS Surakarta, mulai terungkap setelah kematian Gilang Endi Saputra.
Gilang Endi meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI Menwa UNS beberapa waktu lalu.
Adanya tradisi kekerasan dalam pelaksanaan Diklatsar Menwa itu diketahui berdasarkan pengakuan bekas anggota UKM Korps Mahasiswa Siaga Korps Mahasiswa Siaga, Batalyon 905 Jagal Abilawa -sebutan Menwa UNS.
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Aliansi Mahasiswa UNS yang dipimpin Zakky Musthofa Zuhad, diketahui ada tradisi kegiatan Menwa yang mengandung tindak kekerasan.
Zakky yang juga ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS itu menjelaskan tradisi mengerikan di Menwa itu bernama Ranting Jatuh dan Kipas Asmara.
Menurut Zakky, Ranting Jatuh adalah kegiatan popor senjata kepada peserta diklat, sedangkan Kipas Asmara merupakan aktivitas menampar bolak-balik pipi para peserta diklat.
Fakta itu terungkap setelah Zakky bersama timnya membuka komunikasi dengan eks anggota Menwa UNS yang mengungkap fakta itu melalui media sosial.
"Kemudian, dari kawan-kawan tim menghubungi salah satu anggota Menwa tahun 2013," kata dia saat ditemui pada Senin (1/11).
Zakky menyebut dua tradisi kekerasan itu juga dilakukan pada Diklatsar Menwa tahun angkatan 2008, 2019, dan 2020. Angkatan tahun 2019 bahkan sudah ada yang melapor lantaran hampir meninggal dunia.
Gilang Endi meninggal dunia, fakta soal tradisi mengerikan di Menwa UNS terungkap. Ada istilah Ranting Jatuh dan Kipas Asmara.
- Cagub Maluku Utara Benny Laos Meninggal Setelah Kapalnya Meledak dan Terbakar
- Detik-Detik Sopir Trans Semarang Meninggal Dunia di Terminal Mangkang, Saksi Melihat
- Ini Penjelasan Dokter soal Penyebab Kematian Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang
- Siswa SD di Ternate Meninggal Diduga Akibat Perundungan, Sahroni Soroti Kelalaian Pihak Sekolah
- Suami Batak
- Mahasiswa USU Meninggal karena Terjatuh ke Jurang Gunung Sibayak