Giliran AS Uji Coba Rudal
Sementara itu, ketegangan di Semenanjung Korea selama hampir dua pekan ini ternyata dipicu hal yang tidak nyata. Kapal induk USS Carl Vinson milik Amerika Serikat (AS) ternyata tidak menuju kawasan barat Samudra Pasifik, tetapi melintasi Selat Sunda menuju Samudra Hindia untuk berlatih perang dengan Australia.
Kapal induk itu seharusnya menuju Korut pada 8 April lalu. Saat itu Angkatan Laut (AL) AS mengaku mengerahkan kapal tersebut untuk melindungi sekutunya dari serangan Korut. Ketika itu dikatakan bahwa USS Carl Vinson tidak jadi ke Australia karena kondisi darurat dan tiba sepekan lagi.
Selang tiga hari, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menjelaskan bahwa kapal induk itu tengah berlayar menuju Korea Utara (Korut). Esoknya, Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan serupa.
Entah bagaimana, kapal tersebut malah tetap mengacu pada rencana semula, yaitu berlayar dari Singapura ke Australia.
’’Kami sekarang menuju wilayah barat Samudra Pasifik seperti yang diperintahkan,’’ ujar salah seorang pejabat di Komando Pasifik Militer AS pada Selasa (18/4). Dia menambahkan bahwa latihan dengan Australia dipercepat dari jadwal yang seharusnya.
Tidak diketahui penyebab kesalahan tersebut. Yang jelas, banyak pakar masalah konflik di Korea yang mempertanyakan kredibilitas AS. Sebab, ketidaksinkronan antara ancaman dan tindakan itu justru membuktikan bahwa Washington hanya membual atas ancaman-ancamannya.
’’Jika Anda mengancam mereka (Korut, Red) dan ancamanmu tidak kredibel, itu hanya akan mengacaukan kebijakan apa pun yang kalian terapkan kepada mereka,’’ tegas Joel Wit. (Reuters/BBC/CNN/sha/c14/any)
Pemerintah Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi Korea Utara (Korut). Bulan depan mereka menguji coba dua jenis misil atau peluru kendali (rudal)
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS