Giliran Budayawan & PSI yang Deklarasi Dukung Irjen Ahmad Luthfi jadi Gubernur Jateng
Luthfi dinilai punya kepekaan dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seperti halnya menjaga generasi masa depan dari bayang-bayang narkoba. Termasuk di antaranya, latar belakang Intelkam yang memiliki kedekatan dengan tokoh masyarakat.
"Kami siap untuk menggelorakan semangat perubahan, melakukan langkah-langkah nyata, dan berjuang bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita bersama," ujarnya.
Dalam deklarasi itu hadir Ketua Pembina DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jateng M Farchan. Dia menyatakan partainya telah mengunci Ahmad Luthfi sebagai sosok yang layak memimpin Jateng lima tahun ke depan.
"Sejauh ini PSI belum menetapkan, tetapi ini dalam rangka memanaskan mesin partai salah satunya yang dibidik adalah Ahmad Luthfi, hanya Pak Luthfi," kata Farchan.
Sejauh ini, partainya telah berkomunikasi intens dengan polisi lulusan sekolah perwira militer sukarela (Sepa Milsuk) 1989 yang kini berubah sekolah inspektur polisi sumber sarjana (SIPSS).
Menurutnya, Ahmad Luthfi adalah nominasi yang paling pas. Kepemimpinannya sudah teruji, baik jam terbang, hingga gaya komunikasi.
"Sejauh ini kami sudah komunikasi, termasuk dengan partai-partai lain. Tuntutan Jawa Tengah saat ini, dari semua figur hanya Pak Luthfi yang pas," ujarnya.
Dasar lain yang membuat partainya mendukung penuh Lutfhi dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 ini karena jebolan bukan dari Akademi Kepolisian (Akpol) itu punya kedekatan dengan Istana.
Sukarelawan Sahabat Luthfi gabugan budayawan & PSI deklarasi Kapolda Luthfi maju Pilgub Jateng.
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Madas Nusantara Dukung Penuh Mas Pram-Bang Rano, Kerahkan 2000 Orang Saat Kampanye Akbar
- Bikin Publik Bingung, Data Survei SMRC di Pilgub Jateng Harus Dibongkar
- Pilgub Kalteng: Agustiar-Edy Merajai Survei Elektabilitas
- RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif