Giliran DNA Anak Arina Diperiksa

Pengebom Lalui Delapan Tahap Perencanaan

Giliran DNA Anak Arina Diperiksa
DENSUS 88. Aparat Keamanan, Densus 88 terus berupaya untuk melacak siapa pelaku bom laknat di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton yang meledak akhir pekan lalu. Selain menggeledah rumah-rumah orang yang dicurigai, batalyon khusus anti teror ini juga terus mengendus dimana para teroris itu menyelinap.FOTO. GUS SRIMUDIN/jpnn
Selain itu ada penyedia bahan sampingan, yakni peralatan pendukung seperti tas laptop, mur dan baut, timer dan bahan-bahan lain yang relatif mudah didapat. "Yang bisa menyediakan juga orang lama," katanya. Setelah itu ada pemasang. Tugasnya merakit isian utama, menentukan detonator yang cocok, dan menyiapkan bahan bom sebaik-baiknya. "Dari analisa profil pelaku di Marriott yang masih belia, kecil kemungkinan pemasang adalah pelaksana," katanya.

  

Pelaksana inilah yang jadi kunci mengungkap skenario peledakan. "Bismillah, kita tetap optimistis, kalau pelaksana dapat, akan cepat digulung semuanya," katanya. Bagian yang terakhir namun juga penting adalah pendukung logistik. Tugasnya menyiapkan akomodasi, ktp palsu, dan tiket serta uang operasional. "Ini biasa saja. Bisa dilakukan oleh kader baru," katanya.  

  

Untuk mengungkap kasus pengeboman ini, polisi kembali gerilya ke 400 nama. Sejumlah nama-nama lama pun ditelusuri dan ditanyai lagi. Bahkan, sejumlah nama-nama yang telah ditahan pun kini juga ditanyai kembali. Abu Muhammad, nama samaran, salah seorang yang ikut membantu mantan-mantan napi teroris mengakui itu. "Mereka memang sedang ditanyai ulang oleh Densus," kata Abu pada JPNN kemarin. Selain didatangi, beberapa juga diundang ke Mabes Polri. ?Tapi, tidak ada yang tahu. Akan sia-sia saja,? katanya.

  

Satu-satunya nama lama yang diketahui petugas dan dicurigai terlibat adalah Nur Said. Sementara nama Ibrahim sendiri, petugas pun baru mendengarnya. "Sepertinya, ada banyak teroris generasi baru yang muncul. Kami masih melakukan pendalaman," ujar sumber JPNN .Di bagian lain, kemarin Menkopolhukam Widodo AS mendatangi Menhan Juwono Sudarsono. Menurut Sekjen Dephan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin, Widodo membicarakan tentang kemungkinan TNI membantu polisi dalam penyidikan kasus terorisme. "Secara makro dibicarakan. Namun secara detail belum," kata Sjafrie.

  

 JAKARTA---Polisi tak menyerah meski hasil pemeriksaan DNA keluarga Nur Sahid dan Ibrohim tidak match. Kemarin, petugas Laboratorium Forensik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News