Giliran Jenderal Tito Didukung Jadi Cawapres Jokowi

jpnn.com, DEPOK - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendapat dukungan dari sejumlah organisasi untuk jadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Mereka menamakan diri sebagai Komunitas Pencinta Jokowi-Tito Karnavian (KPJT).
Dalam deklarasi yang digelar di kompleks Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Ketua KPJT Junaedi Sitorus mengatakan, Presiden Jokowi masih dibutuhkan untuk tampil kembali memimpin Republik Indonesia.
"Kami melihat Kapolri Jenderal Tito Karnavian sangat cocok mendampingi beliau (Jokowi) pada Pemilu 2019 nanti," kata Junaedi dalam keterangan persnya, Sabtu (14/7).
Ketika kembali diberi amanah oleh rakyat Indonesia untuk kedua kalinya, maka Jokowi membutuhkan partner untuk melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis sejak 2014.
Untuk menyukseskannya, maka diperlukan jaminan keamanan dan penegakan hukum, termasuk meminimalisasi intoleransi, radikalisme, terorisme, dan peredaran narkoba.
"Tito dengan pengalamannya pernah menjadi orang nomor satu di Polri, tentu akan menjadi suplemen segar bagi Jokowi dalam menentukan arah kebijakan, termasuk membina Kapolri pengganti ketika dia menjadi Wakil Presiden," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPJT Harry Wardono mengatakan, Jenderal Tito Karnavian adalah sosok kapolri luar biasa seperti halnya Jenderal Pol (Purn) Hoegeng Imam Santoso.
Dengan menjadi wakil presiden, maka Tito Karnavian bisa menerapkan ilmu-ilmu kepolisian yang dimiliki untuk menjalankan pemerintahan bersama Joko Widodo.
Sejumlah organisasi mendeklarasikan dukungan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo
- Percepatan Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, BKN Minta Usulan Jangan Mepet
- Perintah Mendagri kepada Pemda terkait Pengangkatan PPPK & CPNS 2024, Jelas
- Mendagri Tito Yakin Indonesia Emas 2045 Bakal Tercapai: Semua Daerah Harus Bergerak
- Retret Kepala Daerah Dilaporkan ke KPK, Mendagri Berikan Penjelasan, Silakan Disimak
- Mendagri Tito Ungkap Alasan Mundurnya Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta