Giliran Massa Polisi Berunjuk Rasa, Kompak Melemparkan Borgol ke Tanah
jpnn.com, PARIS - Kebijakan Pemerintah Prancis melarang polisi menggunakan teknik mencekik leher untuk membatasi gerak-gerik tersangka, mendapat penentangan.
Serikat polisi di Prancis berunjuk rasa di beberapa kota menentang kebijakan tersebut.
Pemerintah Prancis mengeluarkan larangan teknik mencekik, demi menjawab aksi protes massa terhadap aksi brutal polisi.
Massa di Prancis turun ke jalan setelah adanya korban yang diduga disiksa polisi, ditambah kematian seorang warga kulit hitam di Amerika Serikat, George Floyd, yang tewas setelah diinjak lehernya oleh polisi.
Beberapa serikat polisi di Paris, Jumat, memarkirkan puluhan kendaraan di halaman Arc de Triomphe, sebelum lanjut berpawai ke depan Istana Kepresidenan, Champs Elysees.
Satu poster tertempel di kendaraan yang berisi tulisan: "Tanpa Polisi, Tidak Ada Perdamaian".
Beberapa gambar yang dibawa massa aksi memperlihatkan polisi terluka diserang massa saat bertugas.
Dalam gambar itu, ada tulisan: "Siapa yang membunuh siapa?"
Polisi Prancis menggelar aksi unjuk rasa menentang larangan mencekik untuk membatasi gerak-gerik tersangka. Ada kaitannya dengan kasus George Floyd.
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Keluarga Ungkap Sosok Bripda Faras yang Tewas Saat Tangkap Bandar Narkoba di Lahat
- Ada Sindikat Penjual Bayi Promosi di TikTok, Sahroni Minta Polri Tingkatkan Patroli Digital!
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Donald Trump Presiden Amerika, Ini 5 Pernyataan Kontroversialnya di Hari Pertama
- Trump Siapkan Kebijakan untuk Menghukum Kanada & Meksiko, Tunggu 1 Februari!