Giliran Massa Polisi Berunjuk Rasa, Kompak Melemparkan Borgol ke Tanah
![Giliran Massa Polisi Berunjuk Rasa, Kompak Melemparkan Borgol ke Tanah](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/06/13/polisi-pasukan-khusus-prancis-mengamankan-wilayah-lokasi-terjadinya-baku-tembak-di-saint-denis-dekat-paris-perancis-rabu-1811-ilustrasi-foto-reuterschristian-hartmann-17.jpg)
jpnn.com, PARIS - Kebijakan Pemerintah Prancis melarang polisi menggunakan teknik mencekik leher untuk membatasi gerak-gerik tersangka, mendapat penentangan.
Serikat polisi di Prancis berunjuk rasa di beberapa kota menentang kebijakan tersebut.
Pemerintah Prancis mengeluarkan larangan teknik mencekik, demi menjawab aksi protes massa terhadap aksi brutal polisi.
Massa di Prancis turun ke jalan setelah adanya korban yang diduga disiksa polisi, ditambah kematian seorang warga kulit hitam di Amerika Serikat, George Floyd, yang tewas setelah diinjak lehernya oleh polisi.
Beberapa serikat polisi di Paris, Jumat, memarkirkan puluhan kendaraan di halaman Arc de Triomphe, sebelum lanjut berpawai ke depan Istana Kepresidenan, Champs Elysees.
Satu poster tertempel di kendaraan yang berisi tulisan: "Tanpa Polisi, Tidak Ada Perdamaian".
Beberapa gambar yang dibawa massa aksi memperlihatkan polisi terluka diserang massa saat bertugas.
Dalam gambar itu, ada tulisan: "Siapa yang membunuh siapa?"
Polisi Prancis menggelar aksi unjuk rasa menentang larangan mencekik untuk membatasi gerak-gerik tersangka. Ada kaitannya dengan kasus George Floyd.
- Civil Society for Police Watch Beberkan Sejumlah Alasan Dorong Reformasi Polri
- Efisiensi Besar-besaran, Donald Trump Pecat 300 Pegawai Badan Nuklir
- 2 Korban Kecelakaan di Tol Ciawi Teridentifikasi, Polisi Serahkan Jenazah ke Keluarga
- Polsek Minas dan Kelompok Tani Tanam Jagung untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Berkah Dermawan
- Oknum Perwira Polisi Polda Riau Ditangkap terkait Penggelapan Mobil Rental, Duh