Giliran Massa Polisi Berunjuk Rasa, Kompak Melemparkan Borgol ke Tanah
Unjuk rasa tersebut digelar setelah adanya pertemuan antara serikat polisi dengan Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner. Pertemuan itu bertujuan meredakan kemarahan polisi.
Perwakilan dari serikat anggota kepolisian menyampaikan teknik mencekik dapat menyelamatkan nyawa.
Teknik itu merupakan cara yang akan dilakukan aparat sebelum alternatif lain ditemukan, kata Fabien Vanhemelryck dari Aliansi Polisi Nasional setelah menghadiri pertemuan.
"Hal kedua yang kami sampaikan (ke menteri, red) agar ia berhenti menggunakan alasan perdamaian di masyarakat ... karena itu hanya menenangkan sebagian populasi tetapi mengorbankan para polisi," kata Vanhemelryck ke awak media.
"Kepolisian tidak bertanggung jawab atas seluruh kejahatan di masyarakat," ujar dia.
Sementara di wilayah pinggiran Paris, Bobigny, pada Kamis (11/6), beberapa anggota polisi berbaris di luar kantor polisi dan melemparkan borgol mereka ke tanah.
Polisi di Lyon, memarkirkan mobil mereka di sekeliling pusat kota, Place Bellecour, dengan menyalakan lampu berwarna biru.
Menurut beberapa pegiat hak asasi manusia, dugaan aksi brutal dan rasis polisi di Prancis kerap tidak diproses hukum.
Polisi Prancis menggelar aksi unjuk rasa menentang larangan mencekik untuk membatasi gerak-gerik tersangka. Ada kaitannya dengan kasus George Floyd.
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Seorang Janda di Lampung Selatan, Ternyata
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Propam Polri Amankan Belasan Polisi Terduga Pemeras di DWP
- Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor