Giliran Rusia Kewalahan Hadapi Virus Corona
Namun masalahnya bukan pada keterbatasan ventilator saja.
Salah seorang dokter Rusia Anastasiya Vasilyeva ditahan bersama sejawatnya ketika dia mengirimkan APD ke rumah sakit di Okulovka, di Rusia Barat.
Dia sejak itu berulang kali membuat pesan di Twitter mengatakan dokter dan perawat yang meninggal karena COVID-19 dan menuduh para pejabat menolak memberikan keterangan mengenai penyebab dari kematian mereka sebenarnya.
Photo: Dr Anastasiya Vasilyeva ditahan ketika dia hendak menyerahkan APD kepada pekerja kesehatan lainnya. (Facebook: Anastasiya Vasilyeva)
"Negara sama sekali tidak memedulikan mereka, pihak rumah sakit juga berbohong," kata tulis Anastasiya.
Pengamat politik di Australia, Dr Nourzhanov mengatakan media Barat yang menuduh Rusia sengaja menurunkan angka kematian, telah dianggap sebagai "berita bohong" atau 'fake news' oleh Rusia.
Stephen Fortescue, pakar masalah politik Rusia dari University of New South Wales mengatakan kecil kemungkinan Rusia sengaja mengecilkan angka kematian di sana.
"Susah sekali menyembunyikan mayat orang," katanya, "juga mungkin lebih berbahaya bagi kepopuleran Putin, jika dia ketahuan berbohong. Inilah hal yang dulu membuat runtuhnya Uni Soviet."
Akhir Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pandemi COVID-19 di negaranya bisa dikendalikan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?