Giliran Uni Eropa Cekal Pemimpin Syria
Asetnya Dibekukan, Juga Sanksi Larangan Bepergian
Selasa, 24 Mei 2011 – 11:33 WIB
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton telah memperingatkan Assad awal bulan ini bahwa dirinya bakal menjadi target berikutnya dalam daftar hitam para pemimpin negara yang disanksi. "Namun, sanksi tersebut sempat ditunda dengan harapan bahwa Assad mengakhiri represi kepada demonstran dan memilih jalan perubahan menuju reformasi politik yang komprehensif," terangnya.
Baca Juga:
Selain menjatuhkan sanksi tersebut, para menlu UE juga mendesak rezim Assad menghentikan berbagai intimidasi, serta penangkapan dan penyiksaan masal. UE menyerukan agar tahanan politik dibebaskan, serta membuka akses bagi pekerja kemanusiaan, medis, dan pers.
Penutupan akses bagi relawan bantuan asing dilaporkan terjadi di sejumlah kota seperti Daraa, Banias, dan Homs. Di kota-kota itu, militer melarang akses distribusi obat dan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Seorang diplomat UE menyatakan bahwa sanksi tersebut dijatuhkan untuk menghentikan kekerasan dan menekan Assad agar menyetujui proses reformasi. "Tetapi, bukan untuk mendesak dia mundur," jelas sumber tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.
BRUSSELS - Tindakan represif yang dilakukan rezim Presiden Bashar al-Assad pada demonstran Syria kembali menuai sanksi. Setelah pemerintah AS menerapkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer