Giliran Uni Eropa Cekal Pemimpin Syria
Asetnya Dibekukan, Juga Sanksi Larangan Bepergian
Selasa, 24 Mei 2011 – 11:33 WIB
Pertemuan di Brussels itu juga memutuskan memperkuat sanksi bagi Iran dan Libya. Sebanyak 1000 perusahaan Iran masuk daftar hitam dan dibekukan asetnya sebagai buntut penolakan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad agar menghentikan program nuklirnya. Sanksi baru tersebut dijatuhkan terkait upaya menekan Iran jelang pertemuan internasional membahas penghentian program nuklir Iran.
UE juga meningkatkan tekanan kepada Pemimpin Libya Muammar Kadhafi. Para menlu UE sepakat memperluas sanksi dan menawarkan dukungan yang lebih besar kepada kelompok oposisi. UE membekukan aset dan menerapkan larangan bepergian kepada loyalis Kadhafi serta berbagai perusahaan yang diduga mendukung rezim Libya.
Keputusan itu muncul selang sehari setelah UE secara resmi membuka kantor perwakilan di Benghazi, markas oposisi Libya. Itu merupakan simbol penguatan dukungan dan pengakuan internasional pada Dewan Transisi Nasional (NTC), pemerintahan sementara oposisi di Libya.
Rezim Assad sebetulnya telah berupaya mengakomodasi tekanan internasional terkait tindakan represif terhadap demonstran di Syria. Antara lain, mengizinkan demonstrasi yang disetujui pemerintah.
BRUSSELS - Tindakan represif yang dilakukan rezim Presiden Bashar al-Assad pada demonstran Syria kembali menuai sanksi. Setelah pemerintah AS menerapkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer