Ginandjar Kartasasmita, Cawapres Kuat Versi Intrans
Minggu, 14 Juli 2013 – 21:32 WIB
Metodologi FGD menggunakan dua variabel. Yakni, variabel bebas (independen) mencakup, persepsi, afektif, dan preferensi. Sedangkan variabel terikat (dependen) melingkupi minat pemilih dan sikap.
Baca Juga:
"Nama Ginandjar banyak dipilih dalam pembahasan atribut integritas, pengalaman, dan teruji. Ginandjar di atas Gita Wirjawan dan Hary Tanoe," katanya.
Saiful menjelaskan munculnya nama Ginandjar mengingatkan pada Pilpres 2004. Kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggandeng Jusuf Kalla (JK) yang juga tokoh senior Golkar. Sementara Golkar sendiri mengusung Wiranto berduet dengan Salahuddin Wahid. Namun pada akhirnya, pemilih menentukan pasangan SBY-JK menjadi presiden pertama yang dipilih rakyat.
Fenomena Pilpres 2004 bakal berulang di Pemilu 2014 sebelumnya diwacanakan Board of Advisor CSIS, Jeffrie Geovanie. Ia menyatakan bahwa tokoh senior Golkar cocok mendampingi Joko Widodo (Jokowi) yang bakan diusung PDIP. Jeffri yakin jika pasangan Jokowi dengan tokoh senior Golkar akan menang.
JAKARTA - Riset kualitatif Institute for Transformation Studies (Intrans) memunculkan nama baru pada pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014
BERITA TERKAIT
- Anggota DPD RI Jatim Lia Istifhama Bersilaturahmi dan Serap Aspirasi di Ponpes Al-Hakimy Pasuruan
- Jadi Ormas Keagamaan Terbesar Ketiga, HKBP Setia Melayani dan Menyejahterakan Masyarakat
- Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Pidato, Kemlu: Itu Hal yang Lumrah
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Menteri Lingkungan Hidup Apresiasi JakOne Abank, Ini Alasannya
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen