Ginjal Siswi SMA Dijual Rp 70 Juta
Kini Didik hanya bisa berbaring di tempat tidur. Gajinya juga habis karena dipotong ini dan itu. "Gajinya habis untuk membayar utang, iuran koperasi, dan kontrakan," lanjut Nurul.
Untuk keperluan obat saja, dalam sebulan, keluarga itu harus mengeluarkan uang puluhan juta rupiah. Didik butuh obat seharga Rp 500 juta setiap hari, sedangkan Nur Ayu butuh Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta setiap minggu. Selain itu, mereka harus keluar uang Rp 1,5 juta per tahun untuk kontrak rumah.
Penderitaan yang dialami keluarga Didik memang bikin trenyuh setiap orang yang mendengar. Hidup dengan lima anak, serta kondisi sebagian anggota keluarga sakit parah mengharuskan Nurul dan kakaknya bekerja.
Sepulang sekolah, Nurul bekerja sebagai penjaga toko. Kakaknya terpaksa tidak melanjutkan sekolah dan memilih bekerja sebagai office boy di salah satu kantor jasa pengiriman barang. Meski sudah berusia 7 tahun, si bungsu, Aminudin, juga belum bisa bersekolah karena tidak memiliki biaya.
Rianti, wali kelas Nurul yang kemarin ikut menjenguk keluarga tersebut, mengungkapkan bahwa niat muridnya menjual ginjal diketahui sekitar dua minggu lalu. "Saya tahu saat ada murid saya yang lapor ketika kegiatan bakti sosial," tuturnya.
Menurut Rianti, muridnya itu curhat kepada teman sekelasnya bahwa dia ingin menawarkan ginjal jika ada yang bersedia membeli. Sebab, Nurul sangat membutuhkan uang untuk membantu keluarga.
Ketika itu juga disebut bahwa sudah ada sesorang yang menawar ginjal Nurul. Namun, niat tersebut lebih dulu dicegah teman-temannya.
Rianti bercerita, salah seorang sahabat baik Nurul melarang temannya itu menjual ginjal. Dia kemudian bercerita kepada Rianti. Ceita tersebut akhirnya sampai ke telinga kepala dispendik dan kepala Dinkes Surabaya. Mereka lantas bersama-sama menengok keluarga Nurul kemarin.
SURABAYA - Perjuangan Ayu Nurul Farida, 18, dalam menyelamatkan keluarga dari kesulitan bikin trenyuh banyak pihak. Teman, guru, kepala dinas kesehatan,
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat