Ginting dan Jojo Beda Nasib, PBSI Merespons Begini

jpnn.com, AARHUS - Indonesia memastikan diri lolos ke final Piala Thomas 2020 usai unggul 3-1 atas Denmark di semifinal.
Dua tunggal putra Indonesia yang turun di laga ini memiliki nasib berbeda. Anthony Sinisuka Ginting yang bermain di partai pertama takluk 21-9, 21-15 dari Viktor Axelson dalam tempo 46 menit.
Dari awal permainan memang terlihat Ginting sulit menemukan bentuk terbaiknya karena Axelsen kerap memimpin perolehan angka cukup jauh.
Beruntung, tunggal putra Indonesia lainnya, yaitu Jonatan Christie a.ka Jojo tampil gemilang di partai ketiga dengan mengalahkan Anders Antonsen lewat pertarungan rubber game 25-23, 15-21, dan 21-16.
Pertarungan Jojo kontra Antonsen berlangsung sengit dan melelahkan. Laga bahkan harus diselesaikan dalam tempo hampir 2 jam, tepatnya 1 jam 40 menit.
Performa dua tunggal putra Indonesia di laga melawan Denmark turut menjadi perhatian Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky.
Rionny mengaku sektor ini sempat membuatnya khawatir terlebih saat kegagalan di Piala Sudirman. Namun, dia cukup puas dengan perkembangan Ginting dan Jojo yang terus membaik di Piala Thomas.
"Ginting dan Jojo dari Piala Sudirman grafiknya naik terus. Kepercayaan diri mereka mulai kembali. Kekhawatiran tim pelatih soal performa mulai bisa teratasi," terang Rionny.
Indonesia memastikan diri lolos ke final Piala Thomas 2020 usai unggul 3-1 atas Denmark di semi final. Sektor tunggal putra turut mendapat sorotan dari PBSI
- Alasan Ginting tak Berangkat ke All England 2025
- Anthony Ginting Absen dari All England 2025
- Rehan/Gloria Belum Puas Finis Sebagai Runner up di German Open 2025
- Rehan/Gloria Tidak Mau Terbebani dan Pengin Main Lepas di Semifinal German Open 2025
- Rionny Mainaky Ungkap Alasan Memasangkan Kembali Rinov/Pitha
- Di Tengah Isu Efisiensi Anggaran, PBSI Memastikan Program Pelatnas Tetap Berjalan