Ginting Fantastis, Lolos ke Final Usai Main 12 Gim, Eh Ketemu Momota Lagi
jpnn.com, CHANGZHOU - Anthony Sinisuka Ginting, pria kelahiran Cimahi Jawa Barat berusia 22 tahun itu memang luar biasa.
Datang ke China Open 2019 sebagai juara bertahan, Ginting harus melakoni empat pertandingan superberat sejak babak pertama (32 Besar) hingga semifinal.
Jalan ke partai puncak pun akhirnya berhasil ditembus. Dalam laga semifinal di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Sabtu (21/9) malam WIB, Ginting menang atas tunggal putra Denmark, Anders Antonsen.
Ginting (peringkat sembilan dunia) menang 18-21, 21-5, 21-14 atas lawannya yang peringkat empat dunia itu. Ginting harus menguras keringat, mengeluarkan semua kemampuan dan menguji mentalnya selama 68 menit (statistik BWF).
Ini merupakan keempat kalinya Ginting bermain rubber game di China Open 2019. Ya, semua pertandingan harus dilewati Ginting dengan tiga gim.
Di babak pertama menang 21-14, 19-21, 21-13 (durasi 72 menit) atas tunggal Jepang Kenta Nishimoto.
Pada 16 Besar, menang dari tunggal putra India Parupalli Kashyap 23-21, 15-21, 21-12 (70 menit).
Kemudian di perempat final kemarin menang atas satu lagi pemain India Sai Praneeth 16-21, 21-6, 21-16 dalam waktu 55 menit.
Ginting selalu bermain rubber game sejak babak pertama hingga di semifinal China Open 2019.
- Lihat! Kejadian Mengharukan di BWF World Tour Finals 2024
- BWF World Tour Finals 2024: Jonatan Christie Siap Hadapi Tantangan 4 Besar
- BWF World Tour Finals 2024 jadi Panas Ditinggal Axelsen
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- PBSI Beberkan Target di Indonesia Masters 2025, Sektor Mana Jadi Andalan?
- Gagal Juara China Masters 2024, Jonatan Christie Merasa Ada yang Mengganjal