Gita Dipuji Bersedia Mundur Jadi Menteri Demi Konvensi

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Tim Sukses Gita Wirjawan, Kastorius Sinaga menyatakan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sangat menjunjung tinggi nilai kepatutan. Karena itu, Gita berniat mundur dari jabatannya apabila memiliki konflik kepentingan karena keikutsertaannya dalam konvensi penjaringan calon presiden Partai Demokrat.

Gita, kata Kastorius, telah menyampaikan langsung ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa dia bersedia mundur apabila SBY menilai terjadi benturan kepentingan antara jabatannya sebagai mendag dengan keikutsertaannya dalam konvensi.

"Dari sisi ini, tampak jelas bahwa Mendag Gita sangat ingin menghindari conflict of interest dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi saat mengikuti konvensi," kata Kastorius di Jakarta, Sabtu (21/9).

Oleh karena itu, ia menjelaskan, bola sekarang berada di tangan SBY apakah akan memberhentikan Gita atau tidak. "Gita adalah pembantu presiden maka sangat etis bila hal ini diserahkan pada kewenangan prerogatif presiden," kata Kastorius.

Menurutnya, keputusan yang diambil Gita menunjukan sikap yang profesional dan proporsional sesuai dengan praktik ketatanegaraan Indonesia. "Gita tidak memiliki sikap keukeuh atau ngotot untuk tetap memegang jabatannya sebagai mendag saat dia mengikuti konvensi," kata Kastorius yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat PD.

Sebelumnya, Gita menyatakan bahwa dirinya siap mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan jika nantinya ada benturan kepentingan dengan konvensi capres PD. Jika persepsi adanya benturan kepentingan itu terbukti, maka Gita tak akan ragu-ragu lagi mundur dari kursi menteri.

"Saya siap mengundurkan diri sebagai menteri," ujar Gita di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (20/9).

Bahkan, Gita mengaku sudah jauh-jauh hari menyampaikan hal itu secara lisan pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu dilakukan untuk menjaga etika sebagai salah satu anggota kabinet. "Saya yang menyampaikan kepada bapak presiden secara proaktif," bebernya. (gil/jpnn)