Gita Gutawa Ajak Masyarakat Tingkatkan Skill Hadapi Revolusi Industri 4.0
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk berinvestasi pada skill demi menyongsong masa depan.
“Ada yang lebih penting dari sekadar akademik, yakni skill. Misalnya kita perlu mengasah keterampilan, kreativitas, negosiasi, multitasking, kecerdasan emosi, dan sebagainya,” ungkapnya.
Dia mencontohkan pengalaman hidupnya. Menurut dara kelahiran Jakarta 11 Agustus 1993 itu, bakat dan kemampuan bermusiknya diasah melalui kebiasaan latihan dan lingkungan yang mendukung.
Dia mengaku sejak kecil diajak ayahnya ke tempat-tempat kreatif sehingga dirinya tertarik. Menurut dia, kreativitas bisa dilatih.
"Bukan karena papaku musisi lalu aku musisi. Semua berawal dari kebiasaan dan latihan. Situasi sekitar juga sangat membantu. Sekolah-sekolah juga mengubah caraku berpikir, berdialog, dan sebagainya,” ungkapnya.
Seminar yang dihadiri 700-an peserta ini merupakan rangkaian kegiatan Pra-MUNAS KAGAMA XIII di Bali pada 15-17 November 2019.
Seminar menghadirkan Wikan Sakarinto (Dekan Sekolah Vokasi UGM), Retno Listyarti (Praktisi pendidikan, dan kini aktif sebagai Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Gita Gutawa (aktris, entrepreneur yang menekuni bidang seni), dan Mahfud MD (Anggota Dewan Pengarah BPIP).
Rangkaian seminar diadakan di Semarang, Balikpapan, Medan, Manado, dan Bali selama Agustus-November.
Aktris Gita Gutawa mengatakan, Revolusi Industri 4.0 tidak hanya sebatas mengadopsi teknologi untuk penyelenggaraan pendidikan.
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Pentingnya Pengelolaan Zakat yang Profesional di Era Revolusi Industri 4.0
- Dirjen Dukcapil Kemendagri Bahas Tantangan Revolusi Industri 4.0 dalam Kuliah Umum UNS
- Catatan Ketua MPR: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja
- Gandeng Kagama, BPVP Belitung Ingin Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja