Gitaris Padi Ari, Cerita tentang Puncak Ketenaran, Narkoba, dan Keinginan Bahagia

Gitaris Padi Ari, Cerita tentang Puncak Ketenaran, Narkoba, dan Keinginan Bahagia
SEJARAH: Foto ini diambil setelah lima tahun vakum, saat Yoyo, Fadly, Rindra, dan Piyu mengunjungi Ari di Rehabilitasi. Fotografer: Ari Tri Sosianto for Jawa Pos

jpnn.com - AKHIR tahun yang berarti untuk gitaris Padi, Ari Tri Sosianto. Laki-laki 41 tahun itu baru saja memasuki fase baru dalam hidupnya. Yaitu menemukan jati diri, sekali lagi. Awal tahun 2015, Ari tertangkap karena pemakaian obat-obatan terlarang. Sebagai hukuman, Ari tidak dipenjara, vonis hakim menjatuhkan gitaris Padi tersebut harus direhabilitasi selama enam bulan.

Dinda Lisna Amilia, Surabaya

Terhitung sejak akhir Januari, Ari menjalani rehabilitasi narkoba. Dua bulan pertama, dia menjalani rehabilitasi di Natura Rehab. Empat bulan terakhir, Ari direhabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat.

’’Rehabilitasi itu lebih sulit daripada penjara, kami harus menguras tenaga, pikiran, dan perasaan,’’ ucap Ari saat ditemui Jawa Pos di Clubhouse Regency 21 Surabaya, kemarin (29/12). Ari yang berdomisili di Jakarta memang sedang menghabiskan masa liburan di Surabaya.

Menurutnya, kehidupan di panti rehabilitasi narkoba sangat ketat. Tidak seperti di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pada umumnya yang masih bisa dibeli dengan uang, di panti rehabilitasi, semuanya berlaku pada aturan yang baku. Menjadikan Ari harus survive dengan kondisi adiksinya yang parah. ’’Ketika itu, pemakaian saya sudah tidak terkontrol,’’ ucap alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Ari mengaku, tiga bulan pertama di panti rehabilitasi adalah masa-masa sulit. Ari berpikir, bagaimana bisa hidupnya jadi seperti ini?. Dia juga harus berjuang melepas ketergantuangan Caranya dengan menata perasaan. Sebab, orang yang adiksi itu mood-nya tidak stabil. Mudah naik turun.

Selama di Panti Rehabilitasi, Ari harus mengontrol moodnya dengan stabil. Bila terlihat sedih dan down, bukannya dihibur, dia bisa diberi hukuman. ’’Hukumannya macam-macam, misalnya diasingkan dari family (teman-teman satu kelompok dipanti rehabilitasi),’’ paparnya dengan mata menerawang.

Hidup dalam Panti Rehabilitasi adalah sebuah titik balik untuk Ari. Dia flashback akan semuanya. Mulai dari keluarganya yang selalu mendukung, pendidikannya yang selalu baik, lingkungan pertemanan yang luar biasa, hingga kariernya yang melesat bersama Padi.

AKHIR tahun yang berarti untuk gitaris Padi, Ari Tri Sosianto. Laki-laki 41 tahun itu baru saja memasuki fase baru dalam hidupnya. Yaitu menemukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News