Gitaris Padi Ari, Cerita tentang Puncak Ketenaran, Narkoba, dan Keinginan Bahagia
Tak ayal, rencana Padi untuk comeback harus mundur lagi. Ari merasa, mungkin saat itu adalah cara Tuhan menegur dia dan teman-teman Padi bahwa sebenarnya mereka belum siap. Terbukti, sepanjang 2015 juga rumah tangga Piyu diguncang prahara yang berakhir pada gugatan perceraian.
Namun semua proses tersebut semakin menguatkan Ari dkk. Mereka berlima tetap saling mendukung, menguatkan satu sama lain. Saat Ari menjalani proses rehabilitasi, keempat personli Padi juga datang menengok.
Semua proses ini, lanjut Ari, seolah menegaskan bahwa kebersamaan lima personil Padi tidak terpisahkan. Selama ini, memang ada saja masalah yang membuat mereka bersitegang, ada masa dimana salah satu personil ingin mengundurkan diri, ada masa dimana salah satu mengkondisikan personil lainnya untuk keluar.
Namun semua itu gagal. ’’Jalannya memang harus vakum, bukan mencari personil lain sebagai pengganti, atau bahkan bubar,’’ paparnya.
Padahal, untuk melakukan semua itu sangatlah mudah. Lihat saja, semua band besar di Indonesia dengan mudah mengganti personilnya. Tidak ada satu pun band yang awet dengan formasi lama. Namun, rupanya inilah jalan Padi. Semua personilnya memilih untuk saling berjuang mempertahankan keutuhan. Ari sendiri masih merasakan chemistry-nya yang kuat dengan personil lainnya.
Kini dia bekerjasama dengan Piyu untuk menggarap album penyanyi-penyanyi muda yang akan dirilis pada Februari 2016. Sejak berada di Panti Rehabilitasi, Ari berhenti dari manajer Musikimia. Ketika itu, Musikimia masih dalam proses pembuatan album pertama. Kini, Musikimia yang digawangi Fadly, Yoyo, dan Rindra tersebut telah menyelesaikan album pertama yang dirilis Januari 2016 ini.
Oleh karena itu, Ari dan keempat personil Padi kini memilih lebih mengalir. Mereka tetap berencana untuk kembali tahun depan. Dengan energi yang baru, dengan kualitas musik yang sama, dengan personil yang sama. Ari dkk tetap akan berusaha sekuat tenaga. Namun untuk hasilnya, mereka akan menyerahkan pada Tuhan.
’’Kami tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Padi, apalagi ada momentum tahun baru. Just never give up,’’ tegasnya. Selepas dari masa rehabilitasi, Ari juga menyadari hidup terus berlanjut. Meski ajakan untuk kembali mengkonsumsi barang haram itu selalu ada, namun Ari ogah kembali. Alasannya, Ari ingin hidupnya bahagia. ***
AKHIR tahun yang berarti untuk gitaris Padi, Ari Tri Sosianto. Laki-laki 41 tahun itu baru saja memasuki fase baru dalam hidupnya. Yaitu menemukan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408