Giwo Rubianto Wiyogo Angkat Bicara soal Aisha Weddings, Tolong Disimak

jpnn.com, JAKARTA - Aktivitas Aisha Weddings mempromosikan perkawinan anak atau pernikahan dini, fasilitas nikah siri hingga poligami mendapat perhatian serius dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Kowani adalah federasi organisasi perempuan yang berdiri 22 Desember 1928 dan saat ini mencakup 98 organisasi perempuan di tingkat nasional.
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo mengecam promosi perkawinan anak yang dilakukan Aisha Weddings, karena itu merupakan tindakan yang melanggar undang-undang.
"Kowani menyatakan dengan tegas bahwa Aisha Weddings Organizer melanggar UU Nomor 16/2019 tentang perkawinan dan UU Nomor 35 tentang Perlindungan Anak," kata Giwo Rubianto Wiyogo saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (11/2).
Giwo menjelaskan, menurut Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019 sebagai Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, batas usia minimal untuk menikah bagi laki-laki dan perempuan 19 tahun.
Dia juga menegaskan bahwa perkawinan pada usia anak membahayakan kesehatan, dan keselamatan perempuan pada saat hamil dan bayi yang dia kandung.
Menurutnya, perkawinan anak membuat anak perempuan hamil dan melahirkan pada usia dini, pada masa organ reproduksinya belum siap untuk hamil dan melahirkan.
Kondisi itu menurut Giwo bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi itu sendiri.
Aisha Weddings dilaporkan ke Bareskrim dan Polda Metro Jaya karena memfasilitas perkawinan anak, nikah siri hingga poligami.
- Sahroni Apresiasi Kinerja Bareskrim Mengungkap 4,1 Ton Narkoba dalam 2 Bulan
- Pramono Anung Ogah Sahkan Pergub Izinkan ASN Jakarta Berpoligami
- Omongan Menteri Trenggono Disebut Tidak Mendasar oleh Pihak Kades Kohod, Waduh
- Azizah Salsha Sepakat Berdamai Dengan Jessica Felicia, Ini Alasannya
- Kades Kohod Disebut Bersedia Bayar Denda Pagar Laut Rp 48 Miliar
- Menteri Trenggono Ungkap Penanggung Jawab Pemasangan Pagar Laut, Ternyata