Gizi Buruk di Asmat, Fahri: Ini Kegagalan Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai wabah campak dan gizi buruk yang menewaskan anak dan balita di Kabupaten Asmat, Papua sebagai kegagalan pemerintah dalam mengelola negara.
"Kasus Papua ini tragedi pengurusan negara. Ini luar biasa kegagalan kita bernegara. Harus ada penanganan segera supaya korban tidak bertambah," ucap Fahri di kompleks Parlemen Jakarta.
Politikus asal NTB ini tidak menyangka Kejadian Luar Biasa (KLB) itu terjadi, dan menjadi pemberitaan media internasional dan disebutkan korbannya mendekati 100 orang.
"Kok bisa ada rakyat di suatu kabupaten meninggal begitu banyak oleh campak dan gizi buruk. Sebab tidak bisa orang itu tiba-tiba gizi buruk dan campak, tapi ini akumulasi kegagalan kita mengelola negara," tuturnya.
Fahri mengatakan, rakyat di Papua punya tradisi dalam mengelola makanannya. Selama ini masyarakat di sana juga tak pernah ada masalah dengan kekurangan gizi.
Fahri menduga ada kesalahan mekanisme yang dijalankan pemerintah. Misalnya pembangunan di Papua tidak didasarkan pada kearifan lokal.
Serta, ada pemaksaan terhadap pola hidup tradisional warga Papua.
"Mereka biasa makan sagu dan ubi, tiba-tiba kita memaksakan makan beras padahal mereka tidak punya sawah, akhirnya ketergantungan. Akibatnya ketika suplai berkurang adalah busung lapar. Ini yang tidak boleh. Harus ada policy pembangunan yang komprehensif," tandasnya.(fat/jpnn)
Pemerintah baru membentuk satgas khusus untuk menangani wabah campak dan gizi buruk di Asmat.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pemerintah Meluncurkan Program TMMD di Asmat
- Moeldoko dan Beberapa Menteri Cek Sarana Kesehatan di Asmat
- Bupati Asmat Cabut Status KLB, DPD RI Kecewa
- Kemendagri Kirim Praja IPDN ke Asmat, Terinspirasi Jokowi?
- Evaluasi Dana Otsus Papua, Gerindra: Pemerintah Lagi Panik
- Jokowi Mau Kirim Ketua BEM UI Pemberi Kartu Kuning ke Asmat