GKSB DPR RI Optimistis Palestina Segera Merasakan Kemerdekaan
Jumat, 10 Juli 2020 – 19:43 WIB

Bendera Palestina. Foto: net
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI - Parlemen Palestina, Syahrul Aidi Maazat optimistis Palestina bisa segera merasakan kemerdekaannya.
Syahrul mengatakan bahwa segenap elemen bangsa Indonesia berkomitmen untuk terus membantu Palestina dalam merebut kemerdekaan atas aneksasi Israel.
Legislator asal Riau itu juga mengajak Palestina untuk belajar dari pengalaman Indonesia menghadapi penjajahan Belanda selama 350 tahun, hingga akhirnya meraih kemerdekaan berkat adanya persatuan.
“Kami mengajak Palestina melihat sejarah Indonesia yang selama 350 tahun dijajah Belanda. Namun semua bisa berakhir berkat persatuan dan kesatuan suku bangsa. Kami semua optimistis Palestina dapat segera merasakan kemerdekaan yang seutuhnya sebagai satu negara," ucap Syahrul.
Kerja sama Indonesia dengan Palestina sudah berlangsung lama dan akan terus ditingkatkan demi kebaikan kedua negara.
Syahrul menyebutkan, sebagai bangsa yang pernah merasakan pahitnya penjajahan, Indonesia selalu optimistis bahwa kemerdekaan dapat dirasakan semua bangsa di dunia termasuk Palestina.
Oleh sebab itu, Indonesia akan berjuang membantu Palestina menghentikan aneksasi Israel di berbagai forum, khususnya PBB. Termasuk menghimpun dukungan dari berbagai organisasi masyarakat yang selama concern pada kemerdekaan Palestina.
Anggota Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI - Parlemen Palestina, Syahrul Aidi Maazat optimistis Palestina bisa segera merasakan kemerdekaannya.
BERITA TERKAIT
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Anak-Anak Yatim di Gaza Dapat Bantuan Program Belanja Menjelang Hari Raya
- Israel Serang Rumah Sakit di Gaza Selatan, 1 Warga Palestina Meninggal Dunia
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis