Global Sevilla Larang Siswa dan Guru Bahas Politik di Medsos
Minggu, 28 Oktober 2018 – 12:09 WIB
Ditemui usai upacara, Robertus mengungkapkan, SE dikeluarkan karena menjaga stabilitas di dalam sekolah. Jangan sampai suasana sekolah tidak kondusif karena politik.
"Sebenarnya anak-anak tidak tahu apa-apa tapi ortu yang memengaruhi. Contoh kejadian Pilkada DKI, ada anak yang tadinya bersahabat jadi bermusuhan karena ortunya beda pilihan. Pilkada DKI bener-benar merusak. Kalau sekarang adem ayem. Mudah-mudahan seterusnya bisa sejuk hingga pelaksaan Pilpres 2019," tutupnya. (esy/jpnn)
Direktur Global Sevilla School melarang seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan membahas masalah politik di medsos.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Peringatan Sumpah Pemuda, PNM Berdayakan Anak Muda dalam Konservasi Terumbu Karang
- Untar Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda dan Cinta Budaya Lewat Pagelaran Tari Nusantara
- Muda Berbudaya Festival, Usung Semangat Kebaruan Sumpah Pemuda & Perubahan Zaman
- Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ketum KNPI Sampaikan Harapan Kepada Menpora Dito
- Pesan Cagub Malut Husain Alting Sjah Saat Hadiri Ibadah Syukur Peringatan Sumpah Pemuda
- Project Child Indonesia Gelar Volunteering Bertajuk Keberlanjutan & Sumpah Pemuda di Pacitan