Global Teleshop Keberatan Ponsel Kena Pajak Mewah
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Keuangan Global Teleshop, Januar Chandra mengungkap bahwa pihaknya keberatan jika Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dikenakan pada produk telepon seluler maupun smartphone.
Januar menilai telepon seluler atau smarthpone, bukanlah barang mewah lagi, melainkan barang kebutuhan masyarakat. Terlebih, saat ini semua orang bisa dengan mudah membeli handphone.
"Pertimbangannya ialah handphone itu merupakan kebutuhan telekomunikasi bagi kita. Jangan dianggap barang mewah lagi, itu pertimbangan utama," ujar Januar usai RUPST PT Global Teleshop di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Rabu (7/5).
Bila PPnBM akan diterapkan pada ponsel, maka tak dapat dipungkiri hal itu akan berdampak pada penurunan penjualan smartphone. "Kalau diterapkan langsung tentu akan berdampak pada penjualan," sebutnya.
Namun, PT Global Teleshop sudah mengantisipasi mengenai kenaikan PPH yang sebesar 2,5-7,5 persen. "Yang berlaku kan peningkatan PPH 2,5 persen jadi 7,5 persen. Kalau untuk PPH masih bisa manage. Itu kan pajak dibayar dimuka bisa digunakan PPH badan," katanya.
Kini, rumusan PPnBM untuk ponsel cerdas, masih terus dikaji oleh dua kementerian yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.(chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Keuangan Global Teleshop, Januar Chandra mengungkap bahwa pihaknya keberatan jika Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dikenakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gandeng 2 Mitra Strategis, BNC Konsisten Salurkan Kredit Modal Kerja
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Hingga Oktober 2024, BSN Tetapkan 15.432 SNI
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Begini Upaya Bea Cukai Memutus Rantai Peredaran Rokok Ilegal di 2 Wilayah Ini