Global Witness Ungkap Skandal PM Kamboja
jpnn.com - PHNOM PENH - Lembaga pengawas pemerintahan yang berbasis di Inggris, Global Witness, mengeluarkan laporan mengejutkan.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen disebut menumpuk kekayaan. Lebih dari tiga dekade berada di puncak kepemimpinan Kamboja, Hun Sen dilaporkan bukan sekadar memerintah.
Dalam rilisnya Kamis (7/7), Global Witness menyebutkan pemimpin 63 tahun itu membangun kerajaan bisnis atas nama keluarganya. Kerajaan bisnis itu tersebar dalam berbagai sektor. ”Hun Sen dan keluarganya memiliki aset senilai lebih dari USD 200 juta (setara Rp 2,64 triliun, Red),” terang Global Witness, mengutip keterangan Kementerian Perdagangan Kamboja.
Sebagian aset itu, konon, tertanam pada 114 perusahaan swasta yang dipimpin anak atau kerabat sang PM. Bisnis keluarga besar Hun Sen beragam. Mulai perdagangan, finansial, media, hingga energi. Ada juga bisnis yang berhubungan dengan merek-merek dunia seperti Apple, Honda, dan Visa. ”Di balik kepemimpinan diktatornya, keluarga Hun Sen punya kekayaan pribadi yang nilainya sangat besar,” lanjut lembaga tersebut.
Kekayaan itulah yang menjadi benteng politik Hun Sen untuk melanggengkan kekuasaan. Global Witness menyebut Hun Mana, putri sulung Hun Sen, sebagai pemilik sebagian besar harta itu di atas kertas. Dia tercatat sebagai pemimpin 22 perusahaan. Sebanyak 18 perusahaan di antaranya menempatkan Hun Mana sebagai direktur utama atau pemilik.
Namun kemarin, Hun Mana membantah keras laporan Global Witness. Melalui akun Facebook-nya, anak kedua di antara lima bersaudara itu menyebut laporan itu sebagai kebohongan besar. ”Itu upaya untuk menjatuhkan nama baik keluarga besar kami,” tulisnya.
Phay Siphan, juru bicara pemerintah, juga menepis laporan itu dan menyebutnya sebagai kebohongan yang berbau politis. (afp/reuters/hep/c11/kim/adk/jpnn)
PHNOM PENH - Lembaga pengawas pemerintahan yang berbasis di Inggris, Global Witness, mengeluarkan laporan mengejutkan. Perdana Menteri Kamboja, Hun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer