Gloria Natapradja, Pagi Menangis Melihat Arjuna, Akhirnya Senyum

Gloria Natapradja, Pagi Menangis Melihat Arjuna, Akhirnya Senyum
Gloria Natapradja Hamel, anggota Paskibraka 2016 bersiap menjadi penjaga gordon di Istana Merdeka jelang upacara penurunan bendera, Rabu (17/8/2016). FOTO: IMAM HUSEIN/JAWAPOS

Status Gloria diketahui saat dia dan kawan-kawannya diminta mengumpulkan paspor. Paspor tersebut dipakai untuk persiapan melawat ke negeri tetangga dalam rangka program duta belia. Rupanya, Gloria hanya punya paspor Prancis plus surat izin tinggal di Indonesia hingga 2021. Status Gloria tersebut dipersoalkan pihak garnisun selaku penanggung jawab upacara.

Berdasar UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, sebenarnya Gloria masih diperbolehkan memiliki kewarganegaraan ganda sebelum berusia 18 tahun. Namun, karena lahir sebelum 1 Agustus 2006, dia dikenai kewajiban mendaftarkan diri sebagai WNI di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sayang, hingga batas waktu pendaftaran pada 1 Agustus 2010, orang tuanya tidak kunjung mendaftarkan namanya ke Kemenkum HAM. ’’Ini kan bukan kesalahan Gloria,’’ ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah upacara kemarin. Apalagi, lanjut dia, tampak sekali nasionalisme gadis yang lahir di Jakarta terhadap negara ibunya itu.

Pramono menjelaskan, negara memberikan ruang untuk siswa-siswa berprestasi seperti Gloria. Karena itulah, ketika mendapati persoalan kewarganegaraan menghambat Gloria menjadi anggota Paskibraka, presiden dan wakil presiden meminta panglima TNI dan Menpora mencari jalan keluar. ’’Menkum HAM melihat ternyata juga bisa (dicarikan jalan, Red),’’ kata Pramono.

Sepatu Dahlan

Anggota Paskibraka lainnya yang menjadi pusat perhatian adalah Nilam Sukma Pawening. Siswi SMAN 67 Jakarta itu mendapat tugas penting: menjadi pembawa baki bendera di Tim Arjuna, yang bertugas pada upacara detik-detik proklamasi kemarin pagi. 

Seperti halnya Gloria, raut wajah girang bercampur lega tidak mampu dia sembunyikan begitu tugas selesai dengan lancar. Dia masuk Wisma Negara dan langsung berpelukan dengan kawan-kawan. 

Nilam mengaku tak menyangka akhirnya tugas membawa baki bendera yang akan dikibarkan jatuh ke tangannya. Apalagi, penetapannya baru diumumkan pukul 07.00, tiga jam sebelum upacara. ”Memang nggak nyangka. Sebab, selama pelatihan, pembawa baki selalu di-rolling,” ujarnya. 

UPACARA penurunan bendera peringatan HUT Ke-71 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka kemarin sore bakal dikenang seumur hidup oleh Gloria Natapradja Hamel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News