GMAK Desak KPK Segera Basmi Wabah Korupsi di Aceh

GMAK Desak KPK Segera Basmi Wabah Korupsi di Aceh
Ratusan massa yang tergabung bersama Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, melakukan aksi mendukung tugas KPK untuk mengusut tuntas pelaku korupsi di Aceh, Kamis (29/7). ARMIADI/RAKYAT ACEH

jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Ratusan massa yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara berunjuk rasa di Taman Riyadah, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (19/7) sore.

Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membasmi wabah koruptor di Aceh.

Terutama indikasi korupsi dalam penyalahgunaan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Siapapun yang terlibat harus dihukum.

Desakan itu disampaikan dalam aksi damai ratusan massa yang tergabung bersama Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Kamis (19/7).

Aksi damai ini untuk mendukung tugas KPK mengusut tuntas para pelaku korupsi di Aceh dari level kepala daerah hingga level bawah.

Massa aksi tak hanya laki-laki, belasan perempuan bercadar turut pula menyampaikan aspirasinya.

Sebelum aksi digelar massa berkumpul di halaman Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe, usai melaksanakan salat Zuhur. Kemudian, pada pukul 14.30 WIB, mereka bergerak ke Simpang Bank Indonesia Lhokseumawe, tepatnya di depan Taman Riyadah dan menyampaikan orasi.

Pendemo membawa sejumlah spanduk dan poster bertuliskan,“KPK Segera Buka Kantor Khusus Untuk Aceh, KPK Basmi Wabah Koruptor di Aceh, Tangkap Koruptor di seluruh Aceh serta sejumlah poster lainnya dalam bentuk dukungan kepada KPK.

Ratusan massa yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Anti Korupsi (GMAK) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara berunjuk rasa di Taman Riyadah, Lhokseumawe, Kamis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News