GMKI Soroti Lonjakan Kasus Covid-19, Ingatkan Jokowi soal Impor Vaksin
"Saya pikir Presiden Jokowi harus menyoroti betul soal ini," tegas alumnus Institut Teknologi Bandung tersebut.
Persoalan lain yang tak kalah penting yakni soal program vaksinasi. Dipaparkan Prima sampai tanggal 31 Agustus 2021, laju distribusi vaksin hanya mencapai 123.5 juta dosis (56,6 persen dari vaksin yang masuk) yang terdiri 9.85 juta vaksin Coronavac, 89.36 juta vaksin Sinovac dari Biofarma, 15.982 juta vaksin Astrazeneca, 7.55 juta vaksin Moderna, dan 500 ribu vaksin Sinopharm.
"Suplai vaksin yang lambat serta kualitas vaksin covid-19 adalah penyebab lambatnya laju distribusi," kata Prima.
PP GMKI mencatat sudah ada 217.9 juta dosis vaksin yang diimpor oleh Indonesia melalui 45 tahapan.
Dari vaksin yang masuk, terdapat lima jenis vaksin di antaranya 180,7 juta dosis Sinovac (26,8 juta vaksin jadi Coronavac, dan 153.9 juga dalam bentuk bahan baku atau bulk), 18.76 juta vaksin Astrazeneca, 8.29 juta vaksin Sinopharm, 2.6 juta vaksin Pfizer, dan 7.5 juta vaksin Moderna.
"Artinya vaksin Sinovac paling banyak diimpor, tapi laju distribusinya hanya mencapai 55 persen. Sedangkan vaksin Astrazeneca jauh lebih tinggi yakni 82 persen," jelas Prima.
Dia juga membandingkan efikasi vaksin Sinovac lebih rendah ketimbang Astrazeneca serta harga Sinovac yang jauh lebih mahal.
Berdasarkan hasil uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Bandung, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen. Melansir studi efikasi vaksin covid-19, vaksin Astrazeneca menunjukkan nilai 70.4 persen dalam mencegah covid-19.
GMKI menyoroti ihwal penanganan Covid-19 yang dinilai kurang maksimal dan mengingatkan Jokowi soal impor vaksin.
- Kepuasan Terhadap Erick Thohir Tinggi karena Prestasi Timnas & Terobosannya
- Maruarar Sirait: Erick Thohir Pantas Mendapat Angka Kepuasaan 94% Sebagai Ketum PSSI
- Maruarar Sirait: Kinerja Erick Thohir di PSSI Luar Biasa
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini