GMNI Harus Melahirkan Kader yang Dapat Menangkal Radikalisme
Secara keseluruhan hasil dari kaderisasi ini meneguhkan bahwa Pancasila dan pemikiran-pemikiran lain Bung Karno harus terus diekspose ke masyarakat khususnya mahasiswa agar Pancasila tetap hidup menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara tanpa digantikan oleh ideologi lain yang tidak sesuai dengan natur dan kultur bangsa Indonesia itu sendiri.
Untuk diketahui, kegiatan KTD GMNI Cabang Sumedang ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Vayireh Sitohang, Andria Perangin-Angin, Anastacia Wella, dan Denny Indra.
Variyah yang merupakan Alumnus IPB Bogor ini menjelaskan mengenai metode berpikir Bung Karno yang akhirnya menghasilkan buah pemikiran untuk landasan bangsa Indonesia dalam bernegara, yakni Pancasila.
“Marhaenisme yang digagas oleh Bung Karno saat kuliah di ITB Bandung menjadi landasan pemikiran untuk terbentuknya Pancasila yang dapat merangkul seluruh golongan-golongan di Indonesia sekaligus mencegah exploitation de l’homme par l’homme atau eksploitasi manusia oleh manusia lain,” kata Vayireh.(fri/jpnn)
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) harus dapat menjangkau seluruh universitas di Indonesia dan melahirkan kader-kader nasionalis-religius yang dapat menangkal radikalisme sebagai akar perpecahan bangsa.
Redaktur & Reporter : Friederich
- GMNI Yakin Kabinet Merah Putih Mampu Jalankan Semua Program Prabowo
- Warga Telaga Raya Duduki Lokasi Tambang di Buton Tengah, Tuntut Ganti Rugi Lahan
- GMNI Tegaskan Sudah Pecat Rival Aqma Rianda dari Jabatan Wasekjen Sejak 2022
- GMNI Medan Pastikan Pelaku Pemerasan yang Terjaring OTT Tak Mewakili Organisasi
- Kolaborasi GMNI-Ilmu Politik Fisipol UKI: Beasiswa Potongan Uang Kuliah hingga 50%
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045