GMT: Mitos Nenek Bungkuk Bertongkat

jpnn.com - LAGI-LAGI soal mitos seputar Gerhana Matahari Total (GMT). Yati (35), warga Mesat, Lubuklinggau, Sumsel, mengatakan, berdasar cerita orang tuanya jika fenomena gerhana matahari terjadi agar tetap di dalam rumah dan tidak boleh keluar.
"Kalau zaman dulu, katanya sial. Makanya tidak boleh keluar rumah," bebernya, kepada Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) kemarin.
Selain itu, kepercayaan lainnya yakni hewan peliharaan seperti ayam juga tidak boleh dikeluarkan dari dalam kandang saat terjadi gerhana matahari.
"Ya itu tadi, ada naga makan matahari. Siapa yang melihatnya dengan mata telanjang maka akan alami kebutaan," ujarnya. Bukit Sulap nanti," jelasnya.
Mitos lainnya yakni dikatakan Pranata, warga Lembak (Bengkulu) yang sudah tinggal di Lubuklinggau mengaku, dulu gerhana matahari sering dikaitkan dengan munculnya nenek bungkuk mengenakan tongkat. "Itu cerita lama. Katanya, siapa saja yang ketemu akan jatuh sakit bahkan meninggal," ungkapnya.
Dijelaskannya, nenek bungkuk yang muncul tersebut merupakan orang jahat. Tak jarang, guna menangkal kejahatan nenek bungkuk tersebut masyarakat di Lembak menggantungkan sejumlah gelang yang terbuat dari bambu didalam rumah.
"Itu mitos dulu. Kalau sekarang sudah tidak ada lagi yang percaya dengan begitu," pungkasnya. (sumeks/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus