GNB Rancang Pelucutan Nuklir
Juga Bahas Pembebasan Palestina di Nusa Dua
Kamis, 26 Mei 2011 – 06:36 WIB
Negara yang tergabung GNB memiliki kekuatan luar biasa, karena saat ini sudah bergabung 120 negara. "Sehingga mampu melakukan desakan, agar negera yang memiliki nuklir segera melucuti nuklirnya. Desakan gerakan untuk zero nuklir (pembersihan nuklir) di dunia ini secara total. Visi dunia abad ini memang zero nuklir," tegas Presiden dengan jargon "Lanjutkan" ini.
Yang cukup menarik pernyataan SBY adalah, memastikan kalau sejarah dunia akan berbeda, jika tidak ada langkah-langkah besar para pemimpin besar dulu, membuat GNB. "Saya yakin sejarah dunia akan berbeda jika tidak ada GNB," sebutnya disambut tepuk tangan.
Dia juga ingin agar pola kerukunan umat di Bali menjadi contoh dunia. SBY mengatakan Bali adalah pulau kecil, yang mayoritas penduduknya Hindu. Namun, Bali mampu hidup harmonis dengan agama lain, Islam, Kristen Protestan, Katolik, dan Budha. Pola ini bisa ditiru oleh negara GNB.
Dalam agenda kemarin, juga diputarkan proses perjalanan sejarah GNB, yang diawali dari pertemuan Bandung. Hingga muncul keputusan Dasa Sila Bandung sebagai dasar berdirinya GNB. Tokoh besar yang merancang dan mendirikan GNB 50 tahun silam mulai Presiden RI Soekarno, Presiden Yugoslavia Josep Bros Tito, Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, Perdana Menteri India Pandit Jawaharal Nehru, dan Kwame Nkrumah dari Ghana. (art/yes)
NUSA DUA - Konferensi Tingkat Menteri terkait Gerakan Non Blok (GNB) dan peringatan ke-50 tahun (GNB) berlangsung di Grand Hyatt, Nusa Dua, Rabu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer