GNRM Dapat Dukungan Penuh Tokoh Bangsa dan Akademisi
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) di bawah koordinasi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (PMK) Muhadjir Effendy yang melibatkan partisipasi publik dan berbagai kelompok masyarakat terus membumi. Gerakan ini mendapat respons positif dari berbagai tokoh dan akademisi.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengapresiasi dan mendukung GNRM melalui partisipasi masyarakat.
Dia pun mendorong gerakan ini berorientasi kepada penguatan nilai luhur budaya bangsa.
“Yakni tepa selira, gotong royong, saling menghormati dan membangun jati diri bangsa,” kata Helmy, beberapa waktu lalu.
Terpisah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan GNRM merupakan program yang strategis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang maju sebab faktor mental sangat penting dalam membangun karakter bangsa.
Oleh karena itu, sangat tepat ketika pemerintah menjadikan Revolusi Mental sebagai gerakan nasional.
“Selama beberapa tahun, Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian PMK bekerja sama dalam gerakan nasional Revolusi Mental. Program Revolusi Mental sangat bermanfaat dalam membangun kehidupan sosial yang rukun, tolong menolong, gotong royong dan sikap positif serta kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Mu'ti.
Sementara itu, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono mengatakan Gerakan Nasional Revolusi Mental melalui partisipasi masyarakat 2020-2024 untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental) di bawah koordinasi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mendapat respons positif dari berbagai tokoh dan akademisi.
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Bersilaturahmi dengan Kiai Said Aqil, Ridwan Kamil Minta Didoakan, Alhamdulillah
- Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'
- Akademisi Ini Sebut Tak Ada Intervensi Presiden di Pilkada 2024
- Institute for Humanitarian Islam Berikhtiar Menebar Nilai Kemanusiaan di Dunia
- Gus Salam: Pra-MLB NU Digelar di Surabaya