Go Global, Pertamina Masuk Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Fadjar mengakui kinerja Pertamina tahun 2023 tetap tumbuh.
Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan laba bersih hingga 17 persen pada akhir tahun 2023, dengan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau setara Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar USD 14,36 miliar. Angka ini naik 6 persen dibanding EBITDA di tahun 2022.
Sementara, pendapatan konsolidasian tahun 2023 adalah sebesar USD 75,79 miliar.
Pertumbuhan kinerja ini juga ditandai dengan peringkat investasi dari berbagai lembaga pemeringkat internasional yang menetapkan Pertamina sebagai perusahaan dengan status layak investasi.
Pertamina dinilai berhasil menjaga pertumbuhan bisnis intinya dengan hati-hati serta melakukan transisi energi yang lebih bersih.
Fadjar menambahkan kinerja operasional Pertamina juga semakin efisien di semua lini baik holding maupun subholding melalui program cost optimization dengan kontribusi sekitar USD 1,1 miliar.
Secara operasional, kinerja di semua subholding juga meningkat.
Capaiannya di posisi tiga terbesar di Asia Tenggara menunjukkan kinerja Pertamina terus bertumbuh seiring dengan kepiawaian strategi bisnisnya
- Hizrah Bacan Fokus Mengembangkan Bisnis Madu Hijau
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Pertamina Siapkan Ratusan SPBU Siaga 24 Jam, Motoris Sigap Layani Pemudik
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap