Go-Jek Timbulkan Kontroversi, Ini Reaksi Sang CEO
jpnn.com - JAKARTA - CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menyadari banyaknya kontroversi yang ditimbulkan usahanya itu. Dia menilai, banyak yang belum paham dengan bisnis Go-Jek.
"Kami hanya perusahaan aplikasi, bukan pengusaha ojek. Jelas, kami tidak punya armada. Kami hanya bermitra dengan ojek-ojek," terang Nadiem di Midtown, Jakarta, Selasa, (30/6).
Nadiem tak menampik anggapan banyak pihak yang menentang keberadaan Go-Jek. Karena itu, lulusan Harvard tersebut mengaku siap menerima semua masukan dari pihak lain.
Sebagaimana diketahui, banyak pihak menilai Go-Jek dianggap melanggar hukum. Pasalnya, sepeda motor atau ojek tidak termasuk angkutan umum. Nadiem pun punya alasan kuat.
"Ya memang, motor itu bukan termasuk angkutan umum. Tapi kita juga harus sama-sama lihat bahwa keberadaan ojek ini tidak bisa dikesampingkan, bahwa masyarakat memang butuh ojek. Kendaraan yang cepat untuk menerobos kemacetan,” ungkap Nadiem. (chi/jpnn)
JAKARTA - CEO Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menyadari banyaknya kontroversi yang ditimbulkan usahanya itu. Dia menilai, banyak yang belum paham
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan Hari Pahlawan, Tokopedia dan ShopTokopedia Beri Panggung buat UMKM Lokal
- Pertamina Energy Terminal Terapkan Aturan TKDN & Serap Tenaga Lokal
- Bea Cukai Jayapura Optimalkan Pelayanan Ekspor Lewat Portal Ceisa 4.0
- E-commerce Menjanjikan, Layanan Pendukung Bisnis Makin Optimistis
- Analisis Tren Harga Emas, Diprediksi Bakal Menguat Ganas!
- TSIT dan Apkasindo Memperkenalkan Teknologi Drone Pertanian Canggih di IPOC 2024