Godaan Wan Chai

Oleh Dahlan Iskan

Godaan Wan Chai
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun kali ini Liverpool belajar dari Bledug Ijo --ups dari kekalahan 0-5. Dimasukkanlah ke dalam tim remaja itu tiga pemain senior: Gomez di belakang (23 tahun), Milner di sayap, dan Lallana di tengah.

Mereka juga bukan pemain paling inti, tetapi senior. Siapa tahu tidak kalah lagi.

Saya dulu juga disalah-salahkan. Ketika tim Persebaya saya ganti total: muda semua.

Awalnya menang terus. Mainnya gila. Tenaganya seperti kuda. Lari terus. Tidak ada lelahnya.

Sampai tim itu digelari Bledug Ijo --anak gajah hijau. Remaja tapi perkasa. Hijau adalah warna Persebaya.

Pun sampai mencapai semifinal.

Di tahap puncak itu pun masih gila. Menang 3-0 di babak pertama. Memasuki babak kedua masih juga menyerang terus. Tidak pakai taktik-taktikan.

Ups... Menjadi 3-3. Lalu kalah adu penalti.

Sesekali saya ditawari masuk ke nightclub itu. Yang menawari adalah wanita-wanita yang dadanya setengah terbuka. Dan roknya di atas lutut --atas jauh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News