Goenawan Mohammad Tak Setuju PMP Dulu Diajarkan Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Budayawan Goenawan Mohammad menyatakan tidak setuju jika pemerintah mengeluarkan kebijakan mengajarkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) seperti yang dulu. Alasan yang dia sampaikan pun logis.
"Saya enggak setuju. Karena nanti kembali ke seperti dulu. Dulu itu pengajaran PMP itu begitu membosankan sehingga guru anak saya sampai bilang, apa kalian enggak bosan," kata Goenawan.
Pandangan ini disampaikannya usai mengikuti silatutahmi perwakilan seniman dan budayawan dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (11/12).
"Menurut saya, pendidikan moral pancasila seharusnya dilakukan dengan praktik. Misalnya, anak-anak dilatih kurikulumnya nginap dengan orang miskin, bekerja dengan mereka. Membantu anak-anak mereka," lanjut Goenawan.
Di Indonesia, metode pengajaran seperti itu sudah diterapkan salah satunya oleh sekolah Santa Ursula. Dan cara itu menurutnya sangat mendidik.
"Jadi kalau dikutbahi, disuruh menghapal Pancasila itu berapa, itu cukup untuk Pak Jokowi saja untuk bagi-bagi sepeda," jelas Goenawan.
Saat dikatakan bahwa kurikulum PMP yang akan diajarkan kembali lebih praktis dan menyesauikan dengan kondisi saat ini, Goenawan mengaku harus melihat dulu konsepnya seperti apa.
Intinya dia menyarankan, kalau mau diajarkan lagi, maka cara pengajarannya harus diubah.
Goenawan Muhammad beranggapan pendidikan moral Pancasila seharusnya dilakukan dengan praktik nyata bukan teori.
- Vina Doa
- Deklarasikan JagaPemilu Bertagar #jujuradil, Ratusan Tokoh Ajak Publik Awasi Pemilu
- Nilai Luhur Demokrasi Ternodai, Tokoh-tokoh Bangsa Bakal Kumpulkan Massa
- Goenawan Mohamad: Banyak Sekali Kebohongan yang Diucapkan Presiden
- Kepercayaan Mahkamah Konstitusi di Era Jokowi Sudah Rusak, Miskin Kredibilitas
- Selamat Datang, Nak! Majunya Gibran Berpotensi Membuat Bangsa Retak