Golkar Ancam Tarik Kadernya dari Kabinet
Kamis, 22 Oktober 2009 – 19:19 WIB
Golkar Ancam Tarik Kadernya dari Kabinet
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) di DPR, Setya Novanto mengancam akan menarik para kadernya yang saat ini duduk di kabinet jika tidak memperlihatkan prestasi dan kinerja yang bermanfaat dan berdayaguna. "Ancaman ini tidak main-main karena ini merupakan prinsip dan garis kebijakan partai," kata Setya Novanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/10).
Dia jelaskan, keputusan untuk menarik para kader yang saat ini berada dibeberapa jabatan publik dan politis, tidak hanya diberlakukan bagi kader yang duduk di kabinet. Jika di DPR ini juga ditemukan kinerja Anggota Fraksi Golkar yang di bawah standar, ancaman pergantian antar-waktu (PAW) juga akan mewarnai kehadiran kader Golkar di DPR. "Para kader wajib menjunjung tinggi paradigma baru Golkar yang berorientasi pada kinerja dan prestasi, sesuai dengan paradigma baru, yang berorientasi pada prestasi," tambahnya.
Baca Juga:
Oleh karena itu, lanjut Novanto, menteri dari Golkar yang baru dilantik presiden SBY harus berprestasi dan berdayaguna. Mereka dituntut mampu untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan berkualitas tinggi serta menjadikan departemen atau kementerian yang dipimpinnya, bersih dari rong-rongan para birokrat yang korup.
Novanto meminta menteri-menteri asal Golkar bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. "Kita terus mendorong dan meminta mereka untuk berprestasi yang lebih baik," pintanya. Seperti diketahui, ada tiga menteri dari Golkar yakni Menko Kesra Agung Laksono, Menperin MS Hidayat dan Menneg Kelautan Fadel Muhammad.
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) di DPR, Setya Novanto mengancam akan menarik para kadernya yang saat ini duduk di kabinet jika tidak
BERITA TERKAIT
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan