Golkar: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Masih Rendah
Rabu, 25 Mei 2011 – 13:57 WIB
JAKARTA- Fraksi Partai Golkar membuktikan bisa tetap kritis di parlemen pada kebijakan pemerintah meskipun menyetujui kontrak koalisi baru. Hal ini terlihat dari sikap F-PG yang mengkritisi seluruh asumsi kebijakan makro ekonomi yang diusulkan pemerintah dalam RAPBN 2012. Golkar menilai, masih banyak usulan yang menunjukkan pesimisme pemerintah.
Melalui juru bicara F-PG, Hikmat Tomet dalam paripurna di DPR RI, Rabu (25/5) menyampaikan, bahwa usulan pertumbuhan ekonomi 6,5-6,9 persen di tahun 2012 dinilai masih rendah. Harusnya pemerintah bisa memanfaatkan momentum kondusifnya pertumbuhan ekonomi dunia.
Baca Juga:
"Pada 2010 tercapai 6,1 persen. APBN 2011 ditargetkan 6,5 persen. Kami memandang target 2012, minimal 7 persen harus bisa dicapai," kata Hikmat.
Dari sektor inflasi, Golkar mengusulkan inflasi harus dibawah 5 persen. Angka ini untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Nilai tukar harus dipertahankan pada angka Rp9.000/USD, mengingat sedang terjadi penguatan rupiah.
JAKARTA- Fraksi Partai Golkar membuktikan bisa tetap kritis di parlemen pada kebijakan pemerintah meskipun menyetujui kontrak koalisi baru.
BERITA TERKAIT
- AFPI: Literasi Keuangan yang Baik Bisa Menghindarkan Beban Finansial Berlebihan
- ASPAKI Gelar Munas ke-3, Dibuka Pak Luhut
- Berkonsep Next-Gen, Experience Store Pertama AZKO di Alam Sutera Resmi Dibuka
- Lippo Karawaci Gencar Mencari Alternatif Material Ramah Lingkungan Dalam Proyeknya
- Pangkalan Resmi LPG 3Kg Pertamina, Kualitas Terjamin & Harga Sesuai HET
- Di Hadapan Presiden, Dirut BTN Tegaskan Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah