Golkar Berpeluang Main Dua Kaki
Buntut Seretnya Elektabilitas Ical
jpnn.com - JAKARTA - Dinamika internal Partai Golkar kembali terlihat setelah muncul usul untuk mengevaluasi kinerja partai berlambang pohon beringin itu dalam forum rapimnas Oktober mendatang. Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menilai, hal tersebut tidak lepas dari pengalaman Golkar dalam tiga penyelenggaraan pemilu terakhir.
Golkar kalah telak dalam pemilu pertama di era reformasi pada 1999. Kemudian, pada pemilu 2004 Golkar memang unggul dalam pemilu legislatif (pileg), namun calon presiden yang diusung gagal. Kala itu Golkar mengusung Wiranto sebagai capres setelah melalui mekanisme konvensi di kalangan internal.
Meski begitu, Golkar bisa menempatkan kadernya, Jusuf Kalla, sebagai wakil presiden yang berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Lalu, pada Pemilu 2009 Golkar kembali tidak menang, baik dalam pileg maupun pilpres. "Tentu sebagai partai yang merasa besar sejak Orde Baru, trauma patut dirasakan oleh Partai Golkar," kata Siti Zuhro kemarin (18/8).
Dalam pandangannya, ada keinginan dari kalangan internal Golkar agar pengalaman-pengalaman tersebut tidak terulang pada Pemilu 2014. "Golkar bukan tidak percaya tidak mendapatkan suara, tapi yang dikhawatirkan tidak dapat memenangkan pertarungan," sambungnya.
Dengan elektabilitas Ketum Golkar Aburizal Bakrie sebagai capres yang belum terlalu tinggi, kekhawatiran tersebut wajar. "Kalau animo dan elektabilitas masih rendah, berarti publik masih sangsi," kata Siti.
Jika kondisi itu berlarut, lanjut dia, bisa saja pengalaman 2004 terulang. Yakni, Golkar mengusung capres sendiri, namun ada kadernya yang menjadi pasangan capres dari partai lain.
"Karena sudah ada pengalaman, bisa saja. Makanya, di internal Golkar harus final dulu soal pencapresan," ujarnya.
JAKARTA - Dinamika internal Partai Golkar kembali terlihat setelah muncul usul untuk mengevaluasi kinerja partai berlambang pohon beringin itu dalam
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers