Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?

Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?
Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?
Bahkan, dari DPD I kawasan Indonesia Timur, langsung meminta JK sebagai capres. Tampaknya, jika tak berubah mengingat politik rawan untuk berubah, maka  prosfek duet SBY-JK berakhir pada Pilpres 2009.

Resminya, nama capres akan diumumkan usai Pemilu

Legislatif. Semua sepakat mengikuti mekanisme  penjaringan oleh DPD I dan II di seluruh Indonesia. Namun diduga sekedar menempuh procedural saja. Tidak ada mekanisme yang menjamin kualitas sekaligus demokratis.

Misalnya, DPD I dan II diminta mengajukan tujuh nama ke DPP, tapi tak dijelaskan apakah DPD-DPD juga menjaring aspirasi anggotanya sampai ke desa dan kecamatan, atau hanya sekedar kewenangan DPD saja.

Tak mungkin pula para kandidat tampil mengajukan visi misinya di DPD. Setelah mendapat tujuh nama, lalu dikirimkan ke DPP. Pengurus DPP kemudian menyerahkan ketujuh nama itu untuk disurvei oleh sebuah lembaga independen.

IKLAN Partai Golkar bersatu yang rancak di televisi membenarkan bahwa perception is more important than reality (Persepsi lebih penting ketimbang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News