Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?
Kamis, 19 Februari 2009 – 21:40 WIB
Bahkan, dari DPD I kawasan Indonesia Timur, langsung meminta JK sebagai capres. Tampaknya, jika tak berubah mengingat politik rawan untuk berubah, maka prosfek duet SBY-JK berakhir pada Pilpres 2009.
Resminya, nama capres akan diumumkan usai Pemilu
Legislatif. Semua sepakat mengikuti mekanisme penjaringan oleh DPD I dan II di seluruh Indonesia. Namun diduga sekedar menempuh procedural saja. Tidak ada mekanisme yang menjamin kualitas sekaligus demokratis.
Misalnya, DPD I dan II diminta mengajukan tujuh nama ke DPP, tapi tak dijelaskan apakah DPD-DPD juga menjaring aspirasi anggotanya sampai ke desa dan kecamatan, atau hanya sekedar kewenangan DPD saja.
Tak mungkin pula para kandidat tampil mengajukan visi misinya di DPD. Setelah mendapat tujuh nama, lalu dikirimkan ke DPP. Pengurus DPP kemudian menyerahkan ketujuh nama itu untuk disurvei oleh sebuah lembaga independen.