Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?

Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?
Golkar Bersatu dan Demokratis, Persepsi atau Realitas?
Hasilnya, kemudian dibahas lagi dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus (rampimnassus), yang berhak menentukan pasangan capres-cawapres Golkar.

Partai Golkar tentu saja punya kedaulatan sendiri untuk menentukan mekanisme penjaringan calon pemimpinnya di gelanggang Pilpres. Namun, suatu hal yang dilupakan bahwa yang menentukan capres pemenang bukanlah pengurus DPD II, II dan DPP Golkar, tetapi oleh rakyat, para pemilih.

Mekanisme yang sekedar prosedural itu dikahawatirkan hanya basa-basi, dan berbiaya relatif murah. Memang efisien tetapi sekaligus menunjukkan kekurang-seriusan menemukan pasangan pemimpin yang kompetitif.

Mekanisme yang prosedural belaka itu juga kurang menggelorakan antusiasme dan gairah berpolitik untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2009. Padahal, suasana yang membangkitkan semangat itu akan melahirkan fighting spirit dalam menjaring empati dan simpati masyarakat.

IKLAN Partai Golkar bersatu yang rancak di televisi membenarkan bahwa perception is more important than reality (Persepsi lebih penting ketimbang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News