Golkar Bimbang Jadi Oposisi
Jumat, 10 Juli 2009 – 21:07 WIB
JAKARTA - Sama halnya dengan menentukan sikap saat akan mengikuti pilpres 2004 yang sarat dengan kebimbangan antara berpasangan dengan SBY atau tidak, pasca pilpres ternyata sikap ragu-ragu Golkar kembali mengemuka.
Hal tersebut terlihat dari pernyataan yang disampaikan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Syamsul Bahri yang menegaskan soal posisi Partai Golkar untuk menjadi oposisi atau pendukung pemerintah tergantung dari hasil keputusan Musyawarah Nasional (Munas) dan ketua umum baru hasil munas mendatang.
Baca Juga:
"Soal jadi oposisi atau tidak tergantung dari hasil Munaslub dan ketua baru nantinya. Dengan demikian tidak ada larangan bagi kader maupun petinggi partai untuk masuk dalam lingkungan pemerintahan di bawah presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono," tegas Syamsul Bahri di press room DPR, Jakarta Jumat (10/7).
Menjawab pertanyaan apa sudah tawaran dari SBY bagi kader Golkar untuk ikut dalam kabinetnya mendatang? Syamsul mengaku sama sekali belum ada."Hingga saat ini belum ada kader yang mengajukan diri atau diminta membantu presiden terpilih dalam pemerintahan mendatang,” jawabnya.
JAKARTA - Sama halnya dengan menentukan sikap saat akan mengikuti pilpres 2004 yang sarat dengan kebimbangan antara berpasangan dengan SBY atau tidak,
BERITA TERKAIT
- PDIP Sebut Megawati dan Prabowo akan Bertemu, Kriminalisasi Hasto Bakal Dibahas?
- Dukung Prabowo soal Swasembada Pangan, Legislator PKB: Bukan Kebijakan Muluk-Muluk
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi