Golkar Butuh Figur Pemersatu
jpnn.com - JAKARTA - Munaslub Partai Golkar yang akan digelar bulan April mendatang diprediksi bakal tetap diwarnai persaingan antara kubu Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono dalam memperebutkan kursi ketua umum. Pasalnya, dua kubu yang terus berseteru sepanjang satu tahun terakhir tersebut masih berambisi menguasai partai beringin untuk kelompok masing-masing.
Menurut Peneliti senior Indonesia Public Institute Karyono Wibowo, jika prediksi itu benar-benar terjadi, maka Munaslub Golkar tidak akan ada gunanya. Partai peraih suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2014 lalu tersebut akan tetap terbelah menjadi dua kubu.
“Solusinya ya harus memunculkan figur yang bisa diterima oleh kedua pihak,” kata Karyono di Jakarta, Rabu (17/2).
Karyono sangat menyangkan jika pada munaslub nanti para elite Golkar hanya terjebak pada perebutan kursi ketua umum. Pasalnya, munaslub sejatinya adalah momen yang paling tepat untuk melakukan rekonsiliasi dan resolusi konfik. Karenannya, para elite beringin lebih baik fokus mencari sosok pemersatu.
Dia pun yakin tokoh pemersatu Golkar bisa muncul pada munaslub nanti. Salah satu yang dinilai Karyono layak memainkan peran ini adalah Sekjen Golkar, Idrus Maham yang memiliki rekam jejak dan pengalaman mumpuni.
“Partai Golkar butuh pemimpin yang matang di dunia politik serta tidak sedang menduduki jabatan publik agar bisa berkonsentrasi mengurus partai. Agar bisa membawa Golkar keluar dari kemelut konflik internal,” pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Munaslub Partai Golkar yang akan digelar bulan April mendatang diprediksi bakal tetap diwarnai persaingan antara kubu Aburizal Bakrie dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak