Golkar 'Cerai' dengan Demokrat
Selasa, 03 Maret 2009 – 18:30 WIB
Namun, lanjutnya pula, kehadiran banyak blok itu tidak menjadi hal yang penting bagi PDIP. “Kami lebih cenderung untuk memenangkan pertarungan ketimbang kondisi blok-blok-an. Sebab Pemilu 2009 ini akan berjalan di bawah sistem yang terumit di dunia, dan di bawah ancaman tingginya angka golput,” tuturnya.
Namun dari semua kerumitan dan tingginya ancaman golput itu, jelas Pramono lagi, rakyat hanya akan terpecah dalam dua kelompok. Pertama kelompok yang puas, dan kedua yang kecewa. Dan menurutnya, bagi yang tidak puas, tempatnya adalah partai oposisi sejati yang selama ini diperankan oleh PDI-Perjuangan.
“Jika memang benar rakyat menginginkan pemerintahan yang kuat dan didukung oleh parlemen, maka jawabannya adalah koalisi permanen antara PDI-P dan Golkar,” usul Pramono.
Di tempat yang sama, Presiden PKS Tifatul Sembiring menilai munculnya ketiga blok itu menguntungkan PKS. “Blok M, Blok S dan Blok J, ketiganya adalah partai nasionalis. Jika mereka ingin memenangkan pertarungan, koalisinya harus dengan partai Islam, yakni PKS,” kata Tifatul pula.
JAKARTA – Ketua Pelaksana Harian Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Burhanuddin Napitupulu (Burnap), menegaskan bahwa
BERITA TERKAIT
- Pramono-Rano Menang 1 Putaran, Angka Real Count Mencapai 50,7 Persen
- KPU DKI Jakarta Telusuri Surat Suara yang Tercoblos Paslon Nomor 3
- Djarot Sebut Kecurangan Terjadi di Sumut, Melibatkan Parcok Memenangkan Menantu Jokowi
- Pilgub Jakarta 1 atau 2 Putaran? Begini Penjelasan KPU DKI
- Begini Hasil Sementara Penghitungan Suara KPU di Banten, Siapa yang Unggul
- Hasto: Sosok Penentang Intervensi Jokowi Kini Terpilih di Pilkada Gunungkidul