Golkar dan PDIP Tak Risaukan Demokrat
Selasa, 18 November 2008 – 09:58 WIB
Menanggapi pernyataan Agung Laksono bahwa program sukses pemerintah bukan hanya milik Partai Demokrat, Mubarok menyatakan tidak mempersoalkan. ’’Boleh-boleh saja. Tapi, istilahnya kan selalu pemerintahan SBY. Seperti Bush Administration, Wapres-nya biasanya nggak kebawa,’’ jawabnya enteng.
Pengamat politik dari UI Maswadi Rauf menuturkan, kelompok incumbent memang otomatis mendapat keuntungan secara politik. Asalkan berbuat baik yang manfaatnya langsung dirasakan rakyat, kata dia, kelompok incumbent akan mendapat simpati masyarakat luas.
Sebaliknya, sedikit saja mengambil langkah yang dipersepsi mayoritas publik sebagai kebijakan yang tidak prorakyat, incumbent akan menanggung risikonya. ’’Beberapa langkah yang diambil SBY sudah cukup bagus. Misalnya, soal penanganan ancaman resesi ekonomi,’’ ungkapnya.
Apalagi, kata dia, Partai Demokrat termasuk yang sudah beriklan dengan efektif di media massa. ’’Dibanding PDIP, masih jauh. Saya kira iklan-iklan itu memang ada pengaruhnya,’’ tegas Maswadi.
Dia menambahkan, kondisi mungkin akan berubah bila motor oposisi, yakni PDIP, mulai menebar iklan politik. Tapi, dia mengingatkan bahwa gaya berkampanye dengan menjelek-jelekkan lawan politik bukan kultur politik di Indonesia. ’’Yang dijelek-jelekkan justru bisa mendapat simpati besar karena dianggap terzalimi,’’ ujarnya.
Karena itu, oposisi sebaiknya lebih menonjolkan visi dan program kerja parpol. ’’Jangan kira bisa mendapat kemenangan dengan menyalahkan orang lain. Gaya seperti itu bisa jadi bumerang,’’ tegasnya. (pri/dyn)
JAKARTA – Para petinggi Partai Golkar dan PDIP tak terlalu risau atas survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Mereka melihat leading-nya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret