Golkar dan PPP Paling Banyak Lakukan Pelanggaran Pemilu

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) memperoleh temuan bahwa partai politik yang paling banyak melakukan pelanggaran saat pemilu legislatif lalu adalah Partai Golkar. Hal ini diungkapkan oleh peneliti ICW Donal Fariz dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin, (21/4).
"Dari temuan yang dilaporkan masyarakat pada kami, Golkar paling banyak temuan pelanggarannya yaitu sebanyak 57 temuan," ujar Donal.
Meski demikian, Donal tidak merinci lebih jauh terkait temuan pelanggaran yang dilakukan oleh partai Aburizal Bakrie tersebut. Menurutnya, ini baru temuan umum setelah mendapat laporan masyarakat.
Setelah Golkar ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga memiliki temuan pelanggaran cukup banyak. Partai yang diketuai Suryadharma Ali itu ditemukan melakukan 30 kasus pelanggaran. Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat masing-masing sebanyak 25 temuan. Disusul PDI Perjuangan sebanyak 24 temuan. Partai Gerindra sebanyak sebanyak 23 temuan dan Partai Hanura 21 temuan.
Sementara itu Partai Bulan Bintang (PBB) sebanyak 15 temuan, Partai Aceh dan Partai Nasdem masing-masing sebanyak 13 temuan. Disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKB) sebanyak 13 temuan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 9 temuan dan PKPI 2 temuan.
"Ini berdasarkan laporan yang kami dapat ya dari masyarakat di 15 daerah. Bisa saja jumlah yang terjadi di lapangan berbeda. Lebih banyak dari laporannya," tandas Donal. (flo/jpnn)
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) memperoleh temuan bahwa partai politik yang paling banyak melakukan pelanggaran saat pemilu legislatif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia