Golkar Dianggap Tidak Akan Loyal
Kamis, 10 Maret 2011 – 06:26 WIB
JAKARTA - Kepastian Partai Golkar akan berada di dalam koalisi, pasca komunikasi antara SBY dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendapat tanggapan miring dari berbagai pengamat. Pasalnya, keberadaan partai beringin itu dianggap akan terus menjadi ‘benalu’ di koalisi.
“Tidak menjamin koalisi akan solid jika Golkar masih berada di di dalamnya,” kata Guru Besar Politik UI Iberamsjah kepada INDOPOS (Grup JPNN) kemarin (9/3). Menurut Iber, panggilan akrabnya, Golkar itu terbiasa frontal di dalam gerakan politiknya, terutama jika nafsu politiknya tidak terpenuhi. “Tidak ada kesetiaan ataupun loyalitas yang bisa ditunjukkan oleh Golkar,” tandasnya.
Baca Juga:
Contoh kasus yang sangat gamblang, ucapnya, adalah kasus mafia pajak yang diduga melibat beberapa perusahaan Bakrie. “Mereka (Golkar) merasa telah diserang oleh pihak Demokrat, jadi dengan kekuatan yang penuh melakukan perlawanan melalui usulan hak angket. Dan perlawanan Golkar menurut saya tidak akan berhenti, dikarenakan Golkar merasa besar di parlemen,” tukasnya.
Bahkan, statemen Ical yang menganggap bahwa partainya akan tetap kritis di parlemen, dianggap menjadi indikator akan adanya perlawanan ulang terhadap pemerintahan SBY. “Saya jamin Golkar tidak akan loyal dengan SBY dan Demokrat,” tukasnya.
JAKARTA - Kepastian Partai Golkar akan berada di dalam koalisi, pasca komunikasi antara SBY dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendapat
BERITA TERKAIT
- Diterima Badan Aspirasi DPR, Aliansi Honorer Menyampaikan 5 Tuntutan, Begini Isinya
- Dasco Targetkan RUU BUMN Diparipurnakan 2 Hari Lagi
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat