Golkar Diminta Berhati-hati Memilih Pengganti Novanto

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah nama disebut-sebut jadi kandidat kuat pengganti Setya Novanto jika nanti lengser dari kursi ketua DPR. Mereka adalah kader-kader elite Golkar di parlemen.
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengatakan, Golkar harus berhati-hati dalam memilih pengganti Novanto. Jangan sampai sosok yang dipilih memiliki rekam jejak sama buruknya dengan tersangka kasus korupsi e-KTP itu.
"Krusial bagi Golkar untuk memilih orang yang tepat dan tidak memiliki masalah hukum," ujar Donal saat dihubungi, Jumat (24/11).
Menurutnya, dengan memilih figur yang bersih, Golkar bisa terhindar dari cap partai korup. Apalagi, sebelum Novanto, banyak kader beringin lainnya di parlemen yang berurusan dengan KPK.
Sosok ketua yang bersih juga penting untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada DPR. Mengingat, selama ini DPR dipersepsikan sebagai salah satu lembaga terkorup negeri ini.
Nama-nama yang belakangan muncul yakni Sekretaris Fraksi Golkar di DPR, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, mantan ketua fraksi partai Golkar Kahar Mudzakir dan Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamsudin.
Sayangnya, beberapa dari mereka pernah disebut-sebut dalam kasus korupsi dan diperiksa KPK. Contohnya, Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo yang pernah diperiksa sebagai saksi kasus korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.
Keberpihakan Bambang Soesatyo terhadap pemberantasan korupsi juga dipertanyakan. Pasalnya, dia adalah salah satu anggota Pansus Hak Angket KPK dan ikut memotori lahirnya densus Tipikor yang dicurigai untuk melemahkan peran KPK.
Dengan memilih figur yang bersih, Golkar bisa terhindar dari cap partai korup
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Mantan Wakapolri Syafruddin Meninggal Dunia, Bamsoet: Kami Kehilangan Sosok Rendah Hati
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet
- Soal Demonstrasi Indonesia Gelap, Elite Golkar: Bagus, Membuat Peringatan Waspada